lampu jembatan

Sejarah dan Keindahan Tata Pencahayaan di Jembatan 12 Pangkalpinang

Kota Pangkalpinang terkenal dengan daya tarik wisata bahari yang memiliki keindahan memukau. Salah satu landmark dari ibu kota Bangka Belitung ini adalah Jembatan 12 Pangkalpinang. Sejak dulu kota ini dikenal sebagai penghasil tambang timah terbesar di Indonesia. Wilayah provinsi ini berbatasan dengan Laut Cina Selatan di sebelah timur dan barat. Secara administratif, Pangkalpinang adalah ibu kota dari Kepulauan Bangka Belitung sejak tanggal 9 Februari 2001. Ada sejarah unik terkait dengan nama Pangkalpinang. Nama kota ini berasal dari bahasa Melayu Bangka, di mana pangkal berarti pusat dan bisa diartikan juga sebagai distrik. Awal mula kota ini merupakan pusat perkumpulan timah yang dalam perkembangannya menjadi pusat distrik. Sedangkan kata pinang berasal dari pohon pinang yang buahnya banyak diperdagangkan oleh masyarakat di sana. Kota Pangkalpinang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Ini bisa dilihat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang mulai maju dan hadirnya beragam destinasi wisata menarik untuk dikunjungi baik warga lokal dan wisatawan domestik hingga mancanegara. Selain wisata alam, ada juga wisata jembatan yang menjadi favorit warga lokal. Adalah Jembatan 12 Pangkalpinang yang diresmikan pada 25 November 2004 telah disulap menjadi landmark kota ini. Dalam pembangunan jembatan ini menyedot dana APBD Kota Pangkalpinang senilai Rp8,7 miliar. Nama jembatan ini cukup unik, tidak seperti nama jembatan di kota lain. Pasalnya, ada sejarah menarik yang menjadi dasar penamaan jembatan ini.  Sejarah Singkat Jembatan 12 Pangkalpinang Bangka Belitung tidak lepas dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Terlebih lagi, kepulauan tersebut menjadi salah satu lokasi pengasingan Bung Karno, Bung Hatta, M. Roem, dan pahlawan nasional lainnya. Dari provinsi ini, lahir sejumlah tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa, seperti HAS Hanandjoeddin yang dijadikan nama bandara di Belitung. Selain itu, ada satu nama yang sangat dikenal oleh masyarakat Bangka Belitung, yaitu Pahlawan 12. Cerita Pahlawan 12 diwarnai nuansa dramatis karena ketepatan angka waktu tewasnya para pahlawan tersebut. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada tanggal 14 Februari 1946 saat tentara sekutu yang dibonceng NICA (Netherland Indies Civil Administration) akan memasuki Pulau Bangka. Masyarakat Bangka tahu bahwa tentara sekutu yang disertai dengan pasukan Belanda akan menguasai kembali wilayah Indonesia setelah kekalahan yang dialami pasukan Jepang. Pasukan TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu, berusaha mencegat kedatangan pasukan sekutu yang berlabuh di Muntok, Bangka Barat yang menuju Pangkalpinang. Ada tiga kali pencegatan yang dilakukan, pertama oleh TRI Belinyu di kawasan Puding, Bangka Barat. Lalu, datang bala bantuan pasukan TRI Pangkalpinang dan dilakukan lagi pencegatan di KM 16 Pangkalpinang. Kemudian, TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu mundur untuk melakukan pencegatan lagi di sekitar Bukit Maan di KM12, Kampung Petaling. Di sinilah terjadi pertempuran sengit antara TRI melawan pasukan sekutu dan NICA. Pertempuran terjadi hingga menjelang siang. Nahasnya, tepat pukul 12 siang, 12 anggota TRI gugur dalam pertempuran. Selain meninggal pukul 12, tanggal saat itu menurut penanggalan Islam adalah 12 Rabiul Awal. Akhirnya, 12 tentara yang meninggal dikenal dengan nama Pahlawan 12. Inilah yang kemudian menjadi awal mula nama dari Jembatan 12 Pangkalpinang. Jembatan ini berdiri kokoh dan membelah Sungai Rangkui. Menelisik Tata Pencahayaan Jembatan 12 Pangkalpinang Diresmikan sejak tahun 2004, penggunaan jembatan ini sekadar sebagai sarana penghubung antara dua wilayah. Namun, di tahun 2017 Pemerintah Kota Pangkalpinang memiliki gagasan mempercantik jembatan ini dengan menambahkan lampu agar terlihat indah di malam hari. Gagasan ini muncul dari Wali Kota Pangkalpinang di tahun itu, M Irwansyah, saat menghadiri acara forum internasional di Tiongkok mewakili Indonesia. Ketika mengikuti acara tersebut, Pak Irwansyah meninjau langsung Nanning Bridge dan melihat berbagai infrastruktur pendukung. Terinspirasi dari Nanning Bridge, pemerintah setempat pun mulai berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa memulai proyek penerangan jembatan. Diharapkan dengan mempercantik Jembatan 12 Pangkalpinang, akan memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai hasilnya, Jembatan 12 Pangkalpinang dipasang lampu di beberapa titik yang cukup untuk menerangi pengguna jalan saat menyeberang. Namun, pencahayaannya belum terlalu maksimal. Di tahun 2023, kembali jembatan ini bersolek. Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau biasa disapa Pak Molen, menambah keindahan Jembatan 12 Pangkalpinang dengan lampu-lampu warna-warni. Menurut Pak Molen, kehadiran lampu-lampu di jembatan ini sebagai penerangan bagi pengendara kendaraan bermotor dan untuk keindahan sehingga warga bisa swafoto. Nantinya, dengan memperindah Jembatan 12 Pangkalpinang diharapkan menjadi ikon baru kota ini. Sekarang ini, Jembatan 12 sudah lebih terang dan indah dibandingkan sebelumnya. Jumlah lampu yang dipasang oleh Dinas Perhubungan Kota Pangkalpinang di jembatan ini sebanyak 142 lampu dengan jenis lampu yang digunakan adalah Panasonic flood light 50 watt dan 20 watt.  Di setiap titik rangka jembatan dipasang lampu di bagian kanan-kiri dengan warna kuning cerah sehingga visual dari jembatan ini menjadi lebih jelas. Mau swafoto berlatar kerlap-kerlip kota Pangkalpinang pun bisa lebih maksimal dengan pencahayaan yang lebih terang ini. Proyek ini dikerjakan oleh distributor lampu Panasonic tepercaya, yakni PT. Dian Pelita Indonesia. Sebagai distributor resmi lampu Panasonic, DPI menyuplai jenis-jenis lampu sesuai dengan kebutuhan pemerintah Pangkalpinang untuk mempercantik Jembatan 12. Demikian ulasan sejarah panjang nama jembatan 12 Pangkalpinang dan bagaimana penerangan dari jembatan ini yang telah berhasil mengakomodasi kebutuhan warga akan pencahayaan yang baik.

Sejarah dan Keindahan Tata Pencahayaan di Jembatan 12 Pangkalpinang Read More »

dian pelita lampu jembatan jakarta

Bagaimana Lampu Jembatan Jakarta Berperan dalam Menghidupkan Suasana Kota Malam Hari

Lampu merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Untuk fasilitas publik seperti lampu untuk jembatan, sangat membantu penerangan pengguna jalan di malam hari. Contohnya lampu jembatan Jakarta yang hadir dengan warna-warni menambah kesan artistik dan membuat suasana kota di malam hari lebih syahdu. Hadirnya lampu jembatan sangat berguna untuk meminimalkan risiko kecelakaan lalu lintas. Apalagi sekarang ini, lampu jembatan Jakarta sudah menggunakan smart lighting di mana lampu akan berkedip dan menyala otomatis ketika kendaraan melintasi jalan raya ataupun persimpangan. Hal ini tentunya bisa menjadi tanda bagi pengguna jalan agar lebih berhati-hati ketika melewati jalan raya atau persimpangan. Lampu jembatan ini selain berperan untuk keamanan, ternyata sangat membantu dalam menghidupkan suasana kota di malam hari. Lantas, seperti apa peran lampu jembatan Jakarta yang hadir di berbagai titik kota? Berikut ulasannya. Peran Lampu Jembatan Jakarta dalam Menghidupkan Suasana Kota di Malam Hari Beberapa tahun lalu, jembatan penyeberangan di Jakarta mulai direvitalisasi kembali. Hasilnya? Sangat indah! Meminjam istilah anak zaman now, jembatannya sangat instagramable.  Selain itu fungsi utamanya sebagai jalur pejalan kaki untuk menyeberang jalan pun telah kembali. Karena sebelumnya banyak yang tidak mau menggunakan jembatan tersebut disebabkan beberapa faktor seperti kurangnya penerangan, fasilitasnya sudah usang, dan terjadinya tindak kejahatan. Desain dari jembatan penyeberangan orang (JPO) ini mengusung konsep modern. Bahkan bentuk jembatannya pun terbilang unik, ada yang seperti terowongan dan bentuk tematik phinisi. Yang membuat jembatan ini lebih menarik adalah cahaya warna-warni dari lampu LED saat malam hari.  Warna-warna yang muncul seperti biru, kuning, ungu, merah menarik perhatian pengguna jalan untuk berhenti sebentar dan mengambil swafoto. Di tiap jembatan pun dilengkapi fasilitas memadai seperti kamera CCTV, sensor beban, lampu dekoratif dan artistik. Bahkan di JPO Phinisi ada sebuah sudut apresiasi yang berisikan nama-nama dari tenaga medis yang gugur saat pandemi COVID-19. Lampu warna-warni RGB yang ada di rangka jembatan sering muncul berganti-gantian. Tak hanya itu saja, di bagian dalam jembatan khususnya di bagian jalannya, dipasang juga lampu berwarna kuning temaram.  Cahaya berwarna kuning ini tidak menyilaukan tetapi tetap memberikan penerangan yang baik bagi pengguna jalan. Efeknya? Tidak ada lagi masyarakat yang takut untuk menyeberang walaupun sendiri. Ini sesuai dengan prioritas utama dari lampu jembatan Jakarta yakni keselamatan dan keamanan. Dari sembilan JPO instagramable yang direvitalisasi, mari kita ambil salah satu contoh untuk melihat sejauh mana lampu jembatan ini bisa meningkatkan suasana malam hari. Salah satu jembatan yakni JPO Senen, pencahayaan lampu jembatan Jakarta ini menggunakan LED yang terkoneksi di beberapa titik penting di area tersebut. Selain pencahayaan menjadi lebih terang, jembatan tersebut pun seolah telah disulap dari dulunya kumuh menjadi lebih modern dan juga sangat membantu mengurangi tingkat kejahatan di daerah tersebut. Lampu arsitektural dengan berperingkat eksterior ini memang dirancang dari awal untuk aplikasi pencahayaan tembak luar ruangan, lanskap serta fasad yang hemat biaya. Penggunaan lampu LED RGB di JPO ini bisa menonjolkan keunikan dari fasad jembatan dan mampu menerangi underpass. Sehingga bisa disimpulkan lampu jembatan Jakarta di berbagai titik dengan menggunakan lampu LED dirangkai dengan keunikan bentuknya mampu menghidupkan suasana kota di malam hari. Lebih syahdu, lebih terjamin keamanan dan keselamatan juga. Contoh Lampu Jembatan yang Ikonik di Indonesia Jembatan Kutai Kartanegara merupakan salah satu jembatan yang memiliki penerangan yang ikonik. Terbentang di atas sungai Mahakam dan memiliki bentang utama terpanjang di Indonesia ini, lampu jembatannya menggunakan lampu LED Pixel. Dengan bentuk seperti Golden Gate San Francisco, lampu RGB yang tersebar di seluruh rangka jembatan membuatnya tampil sangat memesona di malam hari. Jembatan yang diresmikan di tahun 2009, menjadi jembatan ikonik di provinsi Jawa Timur. Jembatan Suramadu menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura ini memiliki desain arsitektur modern yang menggabungkan elemen estetika dan kekuatan struktural yang tangguh. Keindahan jembatan Suramadu semakin memesona di malam hari, di mana pencahayaan dari lampu LED memancarkan warna-warni menarik dan ditambah warna kuning temaram di bagian bawah. Sangat syahdu! Pemandangan malam hari semakin lengkap dengan hadirnya kapal-kapal feri yang melintas.  Barangkali nama jembatan ini masih kalah dibandingkan jembatan Kutai Kartanegara dan Suramadu. Jembatan ini telah menjadi landmark dari Kalimantan Timur dan terbentang di atas sungai Mahakam. Pencahayaan jembatan ini menggunakan lampu LED terkoneksi dan perangkat lunak manajemen dengan luminer yang menghubungkan ke proyek arsitektural perkotaan. Tampilan warna-warni jembatan Mahkota II menciptakan pemandangan yang indah seperti mahkota di malam hari. Lampu jembatan Jakarta telah membuktikan bahwa pencahayaan terbaik yang dirangkai dengan konsep arsitek modern akan mampu menghidupkan suasana malam syahdu bagi masyarakat kota. Dian Pelita, sebagai distributor lampu Panasonic bereputasi baik, telah dipercaya untuk berpartisipasi dalam beberapa proyek sistem pencahayaan kota, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta, baik berupa jembatan, landmark, jalan umum, dan masih banyak lagi. Hubungi kami untuk berdiskusi lebih lanjut. Baca Juga: Jenis Produk yang Tersedia di Distributor Lampu Panasonic Jakarta Dian Pelita Indonesia

Bagaimana Lampu Jembatan Jakarta Berperan dalam Menghidupkan Suasana Kota Malam Hari Read More »

Seni Pencahayaan dengan Lampu Jembatan: Mengungkap Pesona Malam

Seni Pencahayaan dengan Lampu Jembatan: Mengungkap Pesona Malam

Jembatan adalah infrastruktur yang memiliki fungsi penting dalam mobilitas masyarakat dan bisnis. Agar keamanan pengguna jembatan terjamin, diperlukan lampu jembatan untuk menerangi berbagai titik. Pembangunan jembatan dibuat agar masyarakat bisa melintas antar dua kota, sungai, perlintasan rel kereta api hingga menyeberang jalan. Kemajuan teknologi dari masa ke masa membuat konstruksi jembatan pun mengalami perkembangan. Sehingga, fungsi jembatan sekarang ini tak sekadar seabgai sarana perlintasan saja tapi menjadi ciri khas suatu daerah. Seni Pencahayaan dengan Lampu Jembatan Selain arsitektur jembatan yang menjadi ciri khas, pencahayaan juga memegang peranan penting untuk memberikan kesan dramatis dan estetik. Bahkan, beberapa jembatan terkenal memiliki lampu jembatan warna-warni yang menarik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Perpaduan arsitektur, ornamen, warna dan lampu jembatan, membuat berbagai jembatan yang ada di Indonesia dan belahan dunia lainnya menjadi destinasi wisata populer. Tak hanya itu saja, beberapa jembatan pun menjadi landmark di sebuah kota. Sehingga ketika kita menyebutkan nama suatu kota, yang teringat pertama kali adalah jembatan tersebut. Seperti Jembatan Ampera, Jembatan Kutai Kartanegara, Jembatan Suramadu dan Jembatan Barelang. Jembatan-jembatan tersebut sangat memesona baik di siang dan malam hari. Lampu jembatan yang menampilkan berbagai warna dan diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah pemandangan serta objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Gemerlap dari pendar cahaya lampu jembatan umumnya menggunakan lampu LED, lampu sorot atau teknologi lampu facade yang memang dikhususkan untuk jembatan. Kemajuan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap penggunaan teknologi lighting dan jenis pencahayaan pun semakin bervariasi. Untuk LED sendiri, masing-masing jembatan menggunakan berbagai jenis yang berbeda. Contohnya di Jembatan Kutai Kartanegara menggunakan LED pixel, Jembatan Ampera menggunakan LED produk color reach powercore di mana ada sistem mengubah warna dengan kapasitas 200 watt yang diletakkan di 20 titik. Begitupun dengan Jembatan Suramadu menggunakan LED color reach. Kombinasi dari lampu jembatan LED akan menghasilkan perpaduan warna yang beragam. Di Jembatan Suramadu sendiri, penggunaan LED ini melengkapi penerangan jalan yang menggunakan sodium lamp di sepanjang jembatan. Menariknya, di bagian steel box girder dipasang lampu color blast yang ternyata bisa menghasilkan kombinasi warna aneka ragam. Mengapa lampu jembatan cenderung menggunakan LED? Light Emitting Diode (LED) adalah lampu listrik yang menghasilkan pencahayaan dari komponen dioda. Perkembangan lampu LED ini sangat membantu aktivitas masyarakat dalam hal penerangan, penghematan energi dan efisiensi daya. Kelebihan utama dari lampu ini selain hemat energi adalah ketahanannya lebih lama dengan umur penggunaan mulai dari 10.000 sampai 50.000 jam penggunaan. Material pembuatan LED pun ramah lingkungan dan tidak memiliki kandungan merkuri maupun gas berbahaya lainnya. Sehingga, penggunaannya sangat aman untuk lingkungan. Selain itu, pancaran cahaya LED tidak begitu panas dan tidak berbahaya pula untuk disentuh setelah digunakan. Minimnya panas ini bisa mengurangi potensi kebakaran yang diakibatkan oleh lampu. Seni pencahayaan lampu jembatan ini membuat penduduk setempat maupun wisatawan kerap mengunjungi jembatan untuk sekadar menikmati efek pencahayaan penuh warna sambil duduk nongkrong dan melakukan swafoto. Ada manfaat sosial ekonomi yang muncul sebagai efek positif lampu jembatan. Munculnya kedai-kedai kecil di sekitar jembatan adalah salah satu dampaknya karena jembatan telah menjadi ikon kota dan destinasi wisata. Menilik Pencahayaan Jembatan Kutai Kartanegara Salah satu jembatan yang menjadi landmark kota adalah Jembatan Kutai Kartanegara. Jembatan ini terbentang di atas Sungai Mahakam, dan merupakan jembatan pelengkung baja (steel bowstring tied arch) yang memiliki bentang utama terpanjang di Indonesia. Panjang dari jembatan ini mencapai 710 meter dan menjadi sarana penghubung antara Kota Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang menuju Kota Samarinda. Untuk lampu jembatan Kutai Kartanegara menggunakan LED IP66 dan IP68. Jenis lampu ini tahan terhadap cuaca ekstrem, debu, semprotan air dari water jet. Sehingga dalam penggunaannya akan meminimalkan terjadinya korslet dan aman ketika musim hujan. Selain itu ada juga lampu LED Pixel yang ditempatkan di beberapa bagian jembatan menyeluruh, di sisi kerangka juga. Efek cahaya dari LED Pixel akan membentuk kerangka jembatan dan menampilkan lengkungannya dengan warna-warna menarik.  Di bagian tulisan Kutai Kartanegara, menggunakan lampu berwarna merah dan LED Pixel dengan ukuran 4×4. Total lampu yang digunakan dalam membentuk kerangka jembatan sebanyak 2.480 LED Pixel warna kuning, tulisan Kutai Kartanegara menggunakan 1.260 unit LED Pixel warna merah dan lampu sorot sebanyak 122 unit. Tidak mengherankan efek pencahayaan ini menghasilkan pendar warna yang begitu indah mulai dari ujung jembatan, lengkungan dan area sekitarnya. Warna biru, kuning, merah menjadi ciri khas dari jembatan ini dan sangat memesona di malam hari.  Demikian ulasan tentang seni pencahayaan dengan lampu jembatan yang memberikan nilai estetik dan membuatnya nampak memesona di malam hari. Menemukan distributor resmi lampu led panasonic yang bisa memberikan dua-duanya sekaligus—kualitas dan kuantitas—tentunya tidak mudah. Namun, Dian Pelita hadir menjadi solusi tepercaya.  Dian Pelita Indonesia telah dikenal akan pelayanan pelanggan yang luar biasa, ketersediaan produk yang luas, dan harga yang kompetitif. Percayakan kebutuhan lampu Anda pada Dian Pelita, dan rasakan sendiri kenyamanan serta kepastian dalam berbisnis dengan distributor resmi lampu led panasonic terbaik yang mengedepankan kualitas dan kuantitas.

Seni Pencahayaan dengan Lampu Jembatan: Mengungkap Pesona Malam Read More »

× Whatsapp