dianpelita

Mengenal Tokoh-Tokoh Penting dalam Sejarah Penemu Lampu Listrik

Lampu menjadi benda yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kemunculan para penemu lampu listrik sejak abad ke-18 telah berhasil mengubah peradaban dunia. Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya penerangan. Segala sendi kehidupan pasti membutuhkan penerangan. Jika ditarik ke belakang, catatan sejarah menunjukkan bahwa sejak zaman peradaban kuno, masyarakat mengandalkan api sebagai sumber penerangan di malam hari. Zaman berganti, dari api kemudian berkembang menjadi lilin hingga lampu minyak. Hingga akhirnya kemunculan lampu listrik seperti oase bagi masyarakat dunia. Publik mengenal sosok Thomas Alva Edison sebagai penemu lampu pijar. Namun, sebelum beliau menemukannya ada penemu lampu listrik lain yang telah melakukan serangkaian percobaan. Semua bermula pada tahun 1800-an, seorang ilmuwan asal Italia bernama Alessandro Volta berhasil menemukan aliran listrik yang bisa dihantarkan melalui seng, kardus, air garam, dan tembaga dengan menggunakan kawat tembaga. Apa yang ditemukan oleh Volta seperti pemantik munculnya inovasi-inovasi baru di bidang pencahayaan. Para penemu listrik ini berlomba-lomba menemukan cara agar aliran listrik bisa stabil dan bisa diakses oleh semua orang. Lantas siapa saja tokoh-tokoh penting dalam sejarah penemu lampu listrik? Mengenal Para Penemu Lampu Listrik Langkah awal dalam pengembangan lampu listrik dimulai dari percobaan Sir Humphry Davy. Pada awal abad ke-18 tepatnya tahun 1802, ilmuwan yang berasal dari Inggris ini berhasil mengalirkan aliran listrik di sebuah platinum yang berbentuk busur dan membuatnya bersinar terang.  Dari sinilah muncul benda elektrik pertama yang digunakan untuk pencahayaan. Lampu ciptaan Davy menggunakan dua buah karbon berdekatan untuk bisa mengalirkan listrik dan cahaya yang dihasilkan cukup terang. Sayangnya, lampu ciptaannya terlalu terang, mudah terbakar, boros biaya, dan tidak cocok untuk penerangan rumah tangga. Meskipun lampu busur ini tidak praktis untuk digunakan dalam skala besar, tetapi kontribusi Davy menjadi landasan penting dalam sejarah perjalanan menuju penemuan lampu listrik yang lebih efisien. Pencapaian Davy membuka jalan bagi para peneliti dan ilmuwan lainnya untuk terus mengembangkan teknologi pencahayaan.  Di tahun 1840, seorang ilmuwan asal Inggris bernama Frederick de Moleyns memiliki usaha di bidang pencahayaan. Moleyns adalah orang yang pertama mendapatkan paten untuk lampu pijar. Dalam percobaannya, Moleyns menggunakan dua buah kawat platina untuk bisa memanaskan karbon bubuk. Tak hanya itu saja, dia menggunakan bola kaca yang digunakan untuk membuat lampunya agar bisa bersinar lebih terang. Sayangnya, kawat termasuk benda yang mudah meleleh, yang akhirnya tidak bisa diakses oleh masyarakat luas karena anggarannya cukup mahal. Para ilmuwan terus melakukan percobaan untuk mencari tahu bagaimana cara agar kawat tidak mudah gosong ketika menghantarkan aliran listrik serta menggunakan bahan yang terjangkau masyarakat. Adalah Joseph Swan, seorang ahli kimia dan fisika asal Inggris yang mulai mengembangkan penerangan elektrik di tahun 1860. Swan menggunakan desain lampu bentuk bola yang kedap sebagai usaha dalam mengurangi oksidasi dalam ruang. Jadi dengan cara ini mampu mencegah terjadinya pembakaran. Akhirnya pada tahun 1878, Swam berhasil menciptakan lampu pijar dengan menggunakan filamen karbon. Sayangnya lampu yang dihasilkan Swan masih memiliki kekurangan seperti terjadinya pencegahan oksidasi yang belum efektif dalam meminimalisir pembakaran. Lampu ciptaannya hanya bisa bertahan beberapa menit saja. Kendati penemuannya memiliki kekurangan, harus diakui bahwa Joseph Swan merupakan salah satu tokoh kunci dalam pengembangan lampu listrik. Thomas Alva Edison melihat kekurangan dari lampu Swan dan berusaha untuk memperbaikinya. Bersama tim yang dibentuknya, pada tahun 1879 mereka menggunakan 6000 percobaan dengan berbagai bahan untuk kawat bola lampu yang tidak mudah terbakar. Setelah melalui banyak percobaan, pada penggunaan karbon bambu sebagai bahan dasar kawat yang memiliki ukuran tipis, dirasa cukup efisien untuk mereduksi pembakaran. Edison juga memperbaiki kekurangan lain seperti ruang kedap udara dari desain Swan. Hingga akhirnya, untuk pertama kali, bola lampu hasil percobaan Edison menyala selama 600 jam. Dari sinilah titik awal komersialisasi bola lampu untuk kegiatan rumah tangga. Di tahun 1880, kedua penemu bola lampu pijar tersebut setelah melalui perselisihan sengit  atas hak paten, mereka berdua setuju untuk bergabung dalam usaha bersama dan mendirikan perusahaan untuk memproduksi lampu listrik. Perusahaan yang didirikan dengan nama General Electric (GE). Kolaborasi mereka menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam produksi lampu pijar dan mempercepat penggunaan lampu listrik dalam kehidupan sehari-hari. Selain empat penemu lampu listrik di atas, ada satu lagi ilmuwan memiliki pengaruh besar dalam sistem penyediaan listrik. Adalah Nikola Tesla, fisikawan berkebangsaan Serbia-Amerika memiliki peran dalam menjadikan lampu listrik sebagai bagian dari infrastruktur kelistrikan. Tesla memiliki banyak penemuan salah satunya sistem arus listrik bolak-balik (AC). Manfaat dari penemuan Tesla mampu menerangi dunia hingga saat ini. Tak hanya itu saja, penemuannya menjadi konsep dasar dari beragam teknologi modern seperti internet, komputer, dan radio. Fondasi yang telah dibangun oleh para penemu listrik berhasil diteruskan oleh ilmuwan-ilmuwan. Hasilnya, beragam jenis lampu pun muncul di pasaran. Bahkan sekarang ini makin banyak yang menggunakan lampu LED yang lebih efisien dalam hal daya, energi, dan ramah lingkungan. Membeli jenis lampu LED tentunya tidak sembarang. Percayakan pada distributor lampu Panasonic yakni Dian Pelita Indonesia yang menyediakan beragam lampu LED. Perusahaan swasta ini sudah terbukti dalam menyediakan penerangan bagi individu, publik dan pemerintahan. Sejarah panjang penemu lampu listrik memberikan wawasan terkait siapa saja yang terlibat di dalamnya. Bahwa hadirnya lampu sekarang ini telah melalui proses penciptaan yang panjang. 

Mengenal Tokoh-Tokoh Penting dalam Sejarah Penemu Lampu Listrik Read More »

Menilik Kemegahan Gerbang Puspem Badung di Bali

Puspem Badung adalah kawasan kantor pemerintahan Kabupaten Badung. Selain menjadi kantor bupati, kawasan ini juga meliputi kantor DPRD, kantor-kantor dinas, gedung kesenian, dan perpustakaan. Tidak mengherankan apabila kawasan ini cukup luas. Kawasan ini berlokasi di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Sebagai pusat pelayanan publik bagi masyarakat Badung, hadirnya puspem ini membawa dampak positif terhadap perkembangan wilayah di sekitarnya. Salah satu dampak yang bisa dilihat adalah meningkatnya intensitas pemanfaatan ruang. Fasilitas Puspem Badung Bali Kawasan ini selain menjadi pusat administratif juga menjadi simbol penting dari keberlanjutan dan pertumbuhan wilayah. Ada berbagai fasilitas penunjang yang disediakan di kawasan ini seperti area bermain anak, jogging track, sehingga membuat masyarakat Badung betah melakukan berbagai aktivitas. Bagi pencinta jogging, area jogging track yang berada di taman puspem telah ditata ulang membuat masyarakat lebih nyaman olahraga di area tersebut. Tidak jauh dari taman tersebut, ada gedung sebagai tempat Balai Budaya Puspem Badung. Gedung megah ini sering digunakan untuk pagelaran seni. Yang menarik, gedung budaya ini pernah mendapat pujian dari Menparekraf Sandiaga Uno yang menyebutnya sebagai fasilitas dengan skala internasional. Gedung dengan nama lengkap Balai Budaya Giri Nata Mandala Kabupaten Badung ini sering disebut serupa dengan gedung di Broadway, New York. Pemerintah memang menyiapkan gedung ini untuk wadah berkumpulnya seniman asli Badung agar bisa meningkatkan kreativitas mereka. Fasilitas lain dari gedung budaya ini adalah bioskop dan berbagai UMKM kuliner yang membuka gerai di sini. Jadi, bisa dikatakan sebagai pusat ekonomi kreatif. Selain fasilitas yang memadai dalam memfasilitasi seniman, UMKM dan warga sekitar dalam menjalankan aktivitas, ada salah satu ciri yang paling mencolok dari Puspem Badung yaitu kemegahan gerbangnya yang memesona.  Menilik Kemegahan Gerbang Puspem Badung Gerbang megah di tempat ini memiliki peran sebagai simbol kestabilan pemerintahan lokal, keanggunan dan keramahan Pulau Dewata. Selain itu, desainnya menampilkan kesan kokoh dan eksklusif. Lebih jelasnya, berikut ini beberapa faktor penting yang membuat gerbang Puspem Badung terlihat begitu megah dan elegan. Sebagai salah satu destinasi populer pariwisata di Indonesia dan dunia, Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya tetapi juga kaya akan budaya. Penerapan budaya ini bisa dilihat dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat Bali bangunan hingga gerbang yang terletak baik di rumah maupun perkantoran. Sorotan utama dari gerbang Puspem Badung adalah desain arsitektur yang memukau. Gerbang ini dibangun dengan gaya yang menggabungkan elemen-elemen tradisional Bali dengan estetika modern sehingga menghadirkan citra kemegahan yang mengesankan. Balutan ornamen khas Bali seperti ukiran, patung, dan ornamen lainnya memperkaya keindahan visual gerbang ini. Tidak hanya sekadar struktur fisik, gerbang ini juga sarat dengan simbolisme yang mendalam. Setiap elemen yang terdapat di dalamnya memiliki makna tersendiri. Dari bentuk atap yang melambangkan gunung dan air, hingga ukiran-ukiran yang menceritakan kearifan lokal dan sejarah Badung, setiap detail merangkum kekayaan budaya dan spiritual Bali. Gerbang Puspem Badung menggunakan bahan yang berasal dari alam sehingga memberikan sentuhan alami pada kawasan perkantoran ini. Penggunaan bahan alam menciptakan sebuah keterhubungan dengan lingkungan sekitar serta menciptakan suasana tenang dan harmonis. Desain dari gerbang ini terintegrasi dengan lanskap sekitar. Jadi, gerbang ini menjadi pelengkap taman dan area hijau lainnya di Puspem Badung.  Fungsi lampu tidak sekadar untuk penerangan tapi juga meningkatkan nilai estetika. Begitu pun pencahayaan pada gerbang Puspem Badung ini. Di malam hari, gerbang ini memiliki penerangan yang memesona. Dengan lampu LED RGB, gerbang ini menampilkan warna merah bercampur putih. Di setiap bagian gerbang ini memiliki pencahayaan sehingga ornamen dan detailnya makin menonjol. Belum lagi tambahan pencahayaan di patung dan tulisan di bagian depan, membuat kawasan ini semakin terang dan menarik dijadikan spot foto instagramable. Tidak mengherankan apabila di malam hari, banyak warga sekitar mengunjungi Puspem Badung untuk bersantai dan melakukan swafoto. Proyek pencahayaan gerbang Puspem Badung ini ditangani oleh distributor lampu Panasonic terpercaya yakni Dian Pelita Indonesia. Sebagai perusahaan swasta yang bergerak di bidang pencahayaan, DPI berhasil mewujudkan kemegahan gerbang ini dalam balutan warna-warna lampu LED yang hemat energi. Kesan megah, unik dan artistik semakin kuat dengan pencahayaan terbaik yang didesain oleh Dian Pelita Indonesia. Di balik keindahan Puspem Badung, ada tanggung jawab untuk menjaga struktur dan desain gerbang ini, agar tetap menjadi ciri khas dari kawasan perkantoran kabupaten Badung. Sehingga, semakin banyak pengunjung baik warga lokal dan wisatawan yang tertarik untuk berkunjung dan menjajal berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di sini.

Menilik Kemegahan Gerbang Puspem Badung di Bali Read More »

Mengenal Berbagai Jenis Lampu Stadion Bola dan Kegunaannya

Stadion bola harus memiliki pencahayaan yang baik agar keamanan dan kenyamanan pemain di lapangan maupun penonton bisa terjaga. Oleh karena itu, tidak boleh sembarang dalam memilih lampu stadion bola. Tidak semua jenis lampu cocok ditempatkan di lapangan bola apalagi ketentuannya harus memenuhi standar FIFA dalam hal penerangan ini. Salah satu elemen kunci yang membantu menciptakan atmosfer mengagumkan di stadion adalah pencahayaan. Fungsi lampu stadion bola tak sekadar untuk penerangan saja tetapi memberikan pengalaman yang luar biasa bagi pemain, penonton, dan para penggemar sepak bola yang menonton dari rumah. Kegunaan Lampu Stadion Bola Perkembangan teknologi dan munculnya ragam inovasi di bidang penerangan untuk stadion bola terus muncul. Ini dilakukan agar jalannya pertandingan yang berlangsung dari sore maupun malam hari bisa berlangsung optimal. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari lampu stadion, yaitu: Untuk menyeragamkan penerangan di seluruh stadion sepak bola di dunia, maka FIFA pun mengeluarkan peraturan terkait standar pencahayaan. Adapun standar lampu yang ditetapkan FIFA adalah yang berkapasitas cukup besar, yakni dengan jenis pencahayaan lampu kekuatan 1200 lux. Dengan kekuatan 1200 lux, ini berarti pihak pengelola stadion bola harus bisa mengatur dan memilih jenis lampu apa saja yang akan digunakan. Agar fungsi dari lampu tersebut bisa dioptimalkan selama jalannya pertandingan. Jenis Lampu Stadion Bola Teknologi lampu metal halide dikembangkan pada tahun 1960-an. Ini merupakan lampu listrik yang menghasilkan cahaya dengan busur listrik, melalui campuran gas yang berasa dari uap merkuri dan logam halida. Jenis lampu ini melepaskan energi cahaya intensitas tinggi. Lampu metal halide lebih mirip dengan lampu uap merkuri tapi mengandung tambahan logam senyawa halida dalam tabung busur. Efeknya bisa meningkatkan kekuatan dan bawaan warna cahaya. Kelebihan dari lampu metal halida 3-5 kali lebih efisien dibandingkan lampu pijar. Tak hanya itu saja, lampu jenis ini mampu menghasilkan kualitas cahaya jauh lebih tinggi. Dalam menghasilkan suhu warna yang sangat tinggi (hingga 5500K), jenis lampu ini bergantung pada campuran logam halida tertentu. Dengan suhu warna tinggi cocok digunakan untuk penerangan stadion bola, fotografi, lampu kendaraan. Sayangnya, lampu ini memiliki periode pemanasan cukup panjang dari semua jenis lampu di pasaran. Umumnya lampu halide logam untuk stadion bola membutuhkan waktu 15-20 menit untuk bisa mencapai suhu normal. Lampu high pressure sodium (HPS) mampu memberikan pencahayaan intensitas tinggi, itulah mengapa lampu ini banyak digunakan untuk kawasan industri, gudang, dan stadion bola. Dalam penggunaannya, HPS menggunakan logam natrium yang diuapkan serta elemen lain seperti merkuri untuk bisa menyeimbangkan output dari temperatur warna. Untuk masalah efisiensi, lampu HPS lebih baik dari lampu merkuri, lampu pijar dan tiga kali lebih efisien daripada lampu halida logam. Dalam mencapai suhu normal, dibutuhkan waktu pemanasan rata-rata 4-6 menit. Sedangkan untuk masa pakai cukup panjang yakni 24.000 jam. Lampu sorot LED adalah inovasi terbaru dalam dunia pencahayaan stadion. Jenis lampu stadion bola ini menawarkan keunggulan dalam efisiensi energi, daya tahan yang tinggi, dan kemampuan untuk menghasilkan cahaya yang sangat terang.  Keunggulan utama lampu sorot LED adalah kemampuannya dalam menghasilkan cahaya yang seragam dan fokus, sehingga memungkinkan penonton dan pemain melihat lapangan dengan jelas tanpa ada titik gelap. Selain itu, masa pakai yang panjang membuatnya menjadi pilihan yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam jangka panjang. Dalam memilih lampu sorot LED untuk stadion bola tentunya tidak boleh sembarang. Sebaiknya menggunakan merek yang sudah terbukti kualitasnya seperti Panasonic. Lampu LED Panasonic telah menerangi beberapa stadion besar di Indonesia yang sudah berstandar FIFA seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno. Untuk mendapatkan lampu jenis ini, belilah di distributor lampu Panasonic terpercaya yakni Dian Pelita Indonesia. Sudah banyak proyek yang ditangani oleh DPI, salah satu yang ikonik adalah proyek penerangan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya. Dalam proyek ini, Dian Pelita Indonesia menggunakan LED Panasonic untuk penerangannya. Sekarang ini, dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem pencahayaan pun bisa diatur secara dinamis. Tentu saja ini memberikan dampak positif seperti stadion bisa mengubah intensitas dan warna cahaya sesuai kebutuhan. Contohnya, meningkatkan pencahayaan di momen krusial saat pertandingan. Bisa dikatakan, untuk lampu stadion bola, jenis lampu sorot LED menjadi pilihan utama karena efisiensi energi yang tinggi dan kemampuan dalam menciptakan pencahayaan optimal. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan hadir inovasi baru dalam segi pencahayaan stadion bola yang akan menciptakan pengalaman terbaik bagi pemain dan penonton.

Mengenal Berbagai Jenis Lampu Stadion Bola dan Kegunaannya Read More »

Mengenal Desain Unik Lampu Jalan Jogja

Jogja dikenal sebagai kota yang kental akan warisan budaya, sejarah dan seni. Hal ini bisa dilihat dari berbagai bangunan hingga lampu jalan Jogja yang masih mempertahankan elemen-elemen tradisional khas Jawa. Inilah yang membuatnya berbeda dan mampu menciptakan identitas kuat bagi kota ini. Seiring perkembangan, kota ini memiliki segudang destinasi wisata alam, buatan hingga kuliner. Tidak mengherankan setiap akhir pekan, Kota Gudeg ini selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Yang menarik perhatian selain wisatanya adalah lampu jalan Jogja. Lampu penerangan jalan di kota ini memiliki desain yang unik. Unsur seperti ornamen khas keraton Jogja bisa ditemukan di dalam berbagai desainnya. Salah satu kawasan yang memiliki desain unik dari lampu ini adalah Malioboro. Jalan Malioboro tidak pernah sepi oleh wisatawan. Apalagi sekarang ini para pedagang kaki lima telah berpindah tempat jualan, membuat pedestrian kawasan Malioboro tampak lebih lega dan semakin menarik karena adanya tempat duduk, berbagai patung, dan lampu jalan. Penerangan jalan di malam hari semakin estetik dengan lampu yang memiliki sentuhan khas Jawa dalam desainnya. Para wisatawan pun kerap menjadikan lampu jalan Jogja sebagai salah satu spot foto yang instagramable. Lantas seperti apa desain lampu di jalanan kota Jogja? Berikut ulasannya. Desain Unik Lampu Jalan Jogja Jogja adalah kota yang memiliki kenangan tersendiri bagi pengunjungnya. Setiap sudut kota dihiasi dengan sentuhan budaya Jawa yang kental membuatnya berbeda dari kota lain. Ornamen-ornamen khas Jawa mudah ditemui di setiap lampu jalan Jogja atau biasa disebut lentera.  Dengan bentuk yang unik, fungsi utamanya pun tetap berjalan yaitu untuk penerangan bagi pengguna jalan sekaligus memberikan nilai estetik dari lampu tersebut. Desain lentera Jogja mampu menunjukkan ciri khas Jogja. Tak hanya itu saja, ada makna kuat yang terkandung di setiap desain lampu tersebut. Ada lima komponen utama dalam pola desain tiang lampu jalan Jogja ini. Apa saja? Berikut adalah ulasannya. Lampu jalan bisa berdiri kokoh karena memiliki fondasi tiang lampu. Untuk bagian paling bawah dari tiang ini disebut dengan umpak.  Desain dan bentuk dari umpak merepresentasikan kekuatan dan kekokohan. Umpak sebagai konstruksi kaki harus bisa memberikan kekuatan untuk menyangga tiang lampu. Jika diperhatikan, lampu jalan Jogja memiliki keunikan di motifnya. Tiang lampu jalan di kawasan Malioboro mempunyai kesamaan motif dengan yang dimiliki daerah Surakarta. Bentuknya yaitu ukiran daun melengkung berirama. Makna dari bentuk ini melambangkan masyarakat Jogja yang bersahabat, ramah, dan menghormati orang lain.  Selain bentuk, ciri khasnya juga ada pada warna. Untuk warna tiang berwarna hijau tua, sedangkan di bagian lengkungan dan beberapa bagian seperti kaki, tengah, dan atas, ada sentuhan warna kuning emas. Gelung merupakan titik perubahan dimensi tiang dari ukuran besar ke ukuran kecil. Gelung ini merupakan bagian sambungan dari tiang lampu jalan. Motifnya sama dengan umpak tetapi lebih sederhana. Hasta merupakan bagian lengan dari tiang lampu jalan. Fungsinya adalah untuk menopang kap lampu. Di bagian paling atas dari tiang lampu disebut mahkota. Desain dari mahkota di lampu jalan Jogja di kawasan Malioboro menghadirkan atmosfer teduh dan memancarkan aura budaya Jogja yang kental. Keseluruhan desain dari mahkota mengingatkan juga akan lampu di jalanan benua Eropa yang bergaya klasik. Kesan elegan dan mewah terpancar kuat dari bentuk lampu ini. Barisan lampu jalan Jogja di kawasan ini menjadi saksi bisu bagaimana setiap pengunjung mengukir kenangan demi kenangan akan kota ini.  Tak hanya itu saja, lentera lampu Jogja telah berhasil menunjukkan bahwa penerangan dipadukan dengan budaya akan membuat identitas kota tersebut semakin kuat. Selain itu, akan menjadi magnet bagi wisatawan untuk selalu kembali mengunjungi kota Jogja. Demikian ulasan keistimewaan dari lampu jalan Jogja yang memiliki makna tersendiri dalam desainnya. Untuk memaksimalkan penggunaan lampu jalan ini sebaiknya memilih jenis lampu yang ramah lingkungan dan hemat energi seperti LED.  Dian Pelita Indonesia sebagai distributor lampu Panasonic, menyediakan berbagai jenis lampu menyesuaikan kebutuhan konsumen. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penerangan, DPI telah dipercaya untuk berbagai proyek pemerintahan seperti lampu untuk stadion Gelora Bung Tomo, lampu untuk patung Pemuda Membangun hingga jembatan Kutai Kartanegara.

Mengenal Desain Unik Lampu Jalan Jogja Read More »

Mengenal Patung Pemuda Membangun Bundaran Senayan

Jakarta memiliki sejumlah ikon simbolis berupa patung yang ditempatkan di titik-titik utama ibu kota. Salah satunya adalah Patung Pemuda Membangun yang terletak megah di Bundaran Senayan. Patung ini telah menjadi ikon simbolis dalam sejarah perjuangan bangsa.  Patung Pemuda Membangun atau sering disebut dengan Patung Pemuda berada di ujung selatan Jl. Jendral Sudirman, Jakarta. Bundaran Senayan menjadi tanda sebagai pintu masuk ke Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bisa dikatakan Patung Pemuda Membangun merupakan patung yang menjadi simbol semangat dan kekuatan membangun tanah air oleh pemuda Indonesia. Patung ini menggambarkan sosok pemuda yang tengah bekerja keras untuk membangun sebuah masa depan yang lebih baik.  Sejarah panjang melatarbelakangi pembangunan dari patung ini. Mulai dari pemilihan desain, makna di baliknya serta bagaimana seni pencahayaan membuat patung ini memberikan kobaran semangat serta inspirasi bagi setiap warga yang melihatnya. Sejarah Patung Pemuda Membangun Berada di tengah air mancur dan dikelilingi bunga-bunga berwarna-warni membuat patung terlihat kokoh dan megah. Patung ini menggambarkan seorang pemuda gagah dan juga kuat yang menjunjung obor berbentuk piring berapi. Awal mula pembangunan patung ini pada bulan Juli 1971. Kala itu, proyek ini dibuat oleh tim patung yang tergabung dalam Biro Insinyur Seniman Arsitektur (BISA), di bawah pimpinan Imam Supardi dan penanggung jawab  pelaksanaan adalah Munir Pamuncak. Dalam segi pendanaan, pembuatan patung ini dibiayai oleh Pertamina, yang di masa itu berada di bawah pimpinan Ibnu Sutowo. Pembiayaan ini dimaksudkan sebagai hadiah dari Pertamina untuk pemerintah DKI Jakarta dalam menyambut ulang tahun ke-445 tahun 1972. Rencana awal untuk peresmiannya akan dilakukan tepat pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1972. Sayangnya, pada tanggal itu, pembangunan patung belum rampung dan harus ditunda hingga beberapa bulan. Akhirnya, pada bulan Maret 1972, proyek pembangunan Patung Pemuda Membangun ini selesai. Desain dan Makna Patung Pemuda Membangun Masih sedikit yang tahu bahwa desain patung ini dipilih melalui sebuah kompetisi nasional yang melibatkan banyak seniman muda Indonesia di masa itu. Desain yang terpilih dari Biro Insinyur Seniman Arsitektur berupa seorang pemuda yang tengah membawa piring berisi kobaran api di atas kepalanya. Pemilihan desain ini mewakili semangat pemuda Indonesia dalam berjuang membangun masa depan lebih baik. Dalam prosesnya, desain awal mengalami sedikit perubahan untuk bisa mengakomodasi kebutuhan teknis pembuatan patung. Total tinggi patung ini adalah 24,9 meter dan dibuat dari bahan tahan lama seperti beton bertulang, besi dan dilapisi bahan teraso abu-abut tua dengan gaya Soviet. Untuk struktur patung ini dirancang sedemikian rupa agar mampu bertahan di berbagai kondisi cuaca seperti cuaca esktrem hingga gempa bumi.  Makna dan Simbolisme Melewati kompetisi yang diikuti oleh seniman muda berbakat Indonesia, tentunya patung ini memiliki makna dan simbolisme.  Patung Pemuda Membangun melambangkan kobaran semangat dan kekuatan pemuda Indonesia secara bersama-sama membangun tanah air. Selain itu, patung ini juga melambangkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi identitas Indonesia. Dari jauh patung ini sekilas tidak mengenakan busana apa pun, tetapi ternyata ini memang ditonjolkan oleh pembuatnya. Sosok pemuda berdiri gagah dengan guratan urat sengaja ditonjolkan di bagian lengan dan kaki. Hal ini merupakan cerminan dari ekspresi gerak dari kaum muda. Makna obor di atas piring merupakan alat penerang. Secara filosofis, obor ini bermakna menerangi hati yang gelap. Diharapkan agar pemuda bisa mengambil peran secara aktif dalam pembangunan karena di tangan mereka lah bangsa ini akan terus berlanjut dan berkembang. Jika diperhatikan, warna dari patung ini juga memiliki simbolisme. Warna patung campuran dari warna merah dan putih sebagai obornya yang adalah warna bendera Indonesia. Merah melambangkan semangat serta keberanian, serta warna putih melambangkan kejujuran dan kesucian. Jadi, kombinasi dari dua warna ini berarti semangat pemuda Indonesia yang jujur dan berani dalam membangun negeri. Posisi patung ini menghadap ke arah timur, yang berarti arah di mana matahari muncul. Ini melambangkan kekuatan dan keteguhan dalam menghadapi apa pun rintangan yang muncul dalam upaya membangun tanah air. Menariknya, di malam hari Patung Pemuda Membangun ini terlihat begitu mewah dengan efek pencahayaan yang ada. Di bagian obor, ada lampu LED RGB yang dipasang berwarna kuning dan merah yang mewakili warna api. Di bagian bawah ada empat lampu sorot yang menghasilkan pendar cahaya warna putih di tubuh patung.  Pemasangan lampu di patung ini dilakukan oleh distributor lampu Panasonic tepercaya, yakni Dian Pelita Indonesia. Dalam proyek ini Dian Pelita menggunakan lampu LED RGB yang hemat energi dan sering digunakan untuk penerangan jembatan dan landmark kota.  Patung Pemuda Membangun kini sudah berusia 51 tahun itu telah menjadi salah satu monumen terkenal di Jakarta. Semoga makna di balik patung ini bisa terus menyemangati generasi muda sekarang ini untuk bersama-sama menjaga dan membangun tanah air.

Mengenal Patung Pemuda Membangun Bundaran Senayan Read More »

Sejarah dan Evolusi Lampu Gantung: Dari Lampu Lilin Kuno hingga Desain Modern

Lampu gantung adalah salah satu jenis lampu dan juga sebagai elemen penting dalam desain interior. Biasanya lampu ini dipajang di beberapa bagian rumah, ruang perkantoran, bahkan di ruang publik. Perjalanan lampu gantung dari lampu lilin kuno hingga desain modern yang inovatif adalah suatu evolusi menarik yang mencerminkan perkembangan teknologi, seni, dan fungsi. Umumnya lampu ini sering disebut dengan chandelier. Jenis lampu ini sering digunakan sebagai lampu hias dengan desain sedemikian rupa untuk dipasang di langit-langit atau dinding rumah. Selain untuk di rumah, lampu ini kerap ditemui di masjid.  Material lampu gantung bermacam-macam seperti kuningan, plastik, kaca, kayu, rotan hingga stainless steel. Dari semua bahan tersebut, yang mudah perawatan, awet, kuat serta warna tidak pudar adalah kuningan. Lampu hias gantung bisa dijadikan sebagai hiasan serta pelengkap pada suatu ruangan agar tidak terkesan kosong. Contohnya seperti lampu masjid, kehadiran lampu ini selain agar jamaah bisa beribadah dengan nyaman, ternyata mampu menghadirkan kesan ketenangan dan membuat ibadah lebih khusyuk.  Desain, warna, bentuk dan jenis dari lampu hias ini telah melalui sejarah yang cukup panjang. Dimulai dari bentuk lampu lilin kuno hingga bertransformasi menjadi sebuah desain modern dan estetik. Sejarah dan Evolusi Lampu Gantung Zaman Kuno Sejarah lampu gantung dimulai jauh sebelum kemunculan listrik. Pada zaman kuno, manusia menggunakan lilin sebagai sumber cahaya utama. Orang Mesir dan Romawi kuno menggunakan lampu minyak dan lilin yang diikat pada struktur yang digantung di langit-langit ruangan. Desain awal ini hanya fokus pada fungsi pencahayaan dengan sedikit perhatian terhadap estetika. Era Klasik dan Renaisans Pada masa kejayaan era Klasik dan Renaisans, penggunaan lampu ini awalnya hanya ditempatkan di dalam gereja, istana, rumah pejabat atau para bangsawan di masa itu. Di abad ke-15, lampu gantung mulai terkenal dan menjadi salah satu elemen wajib ada di rumah orang kaya atau bangsawan. Pada masa ini, lampu gantung telah menjadi sebuah simbolisasi kemewahan. Konsep chandelier pun dibuat dari berbagai bahan seperti perunggu dan perak, sering kali dihiasi dengan ukiran artistik, dan kaca berwarna. Estetika menjadi sangat penting, menggambarkan status sosial dan kekayaan pemiliknya. Sedangkan untuk kelas menengah ke bawah, mereka membeli chandelier terbuat dari timah, kayu atau besi dengan harga yang murah. Era Revolusi Industri Setelah era renaisans, di Eropa memasuki era revolusi industri. Pada era ini membawa perubahan cukup signifikan dalam produksi lampu gantung. Proses produksi yang lebih efisien ini memungkinkan produksi chandelier dilakukan secara massal. Di abad ke-18, penggunaan kaca, logam, dan bahkan plastik menjadi umum dalam desain lampu gantung. Namun, konsep chandelier didominasi oleh karya Bohemian dan Venetian yang adalah pengrajin kaca.  Bohemian dan Venetian membuat lampu chandelier menggunakan potongan-potongan kaca sehingga bisa memantulkan cahaya. Efeknya membuat penerangan menjadi lebih luas serta terlihat lebih mewah. Tren dari kaca pun bergeser ke bahan batu kristal. Hal ini dinilai lebih mudah untuk dibentuk serta harga bervariasi. Penggunaan kristal harganya ada yang lebih murah, ada pula mahal. Namun, kesan yang diberikan oleh lampu dengan bahan ini terlihat lebih mewah. Selain penggunaan dari kaca maupun kristal, inovasi dalam teknologi pencahayaan yakni penemuan bola lampu di masa itu, turut berkontribusi dalam memberikan penerangan tambahan dari lampu gantung ini. Era Modern Abad ke-19 ditandai sebagai era modern di masa itu. Di abad ini muncul pendants lights yang konsepnya hampir serupa dengan chandelier. Kendati sama-sama digantung, pendant lamp ini hanya membutuhkan satu bohlam lampu saja, sedangkan chandelier terdiri dari beberapa bohlam untuk lalu dirangkai menjadi satu kesatuan. Kehadiran pendant lamp ini memberi warna baru dalam dunia lampu. Desain yang minimalis, elegan dan estetik serta penggunaan lampu yang sedikit membuat jenis lampu gantung ini bertahan hingga sekarang. Era Milenium Abad ke-20, perubahan besar terjadi dalam desain lampu gantung. Di abad ini para desainer mulai bereksperimen terhadap bahan dan bentuk. Mereka lebih berani membuat perubahan sehingga muncullah desain geometris, minimalis hingga abstrak yang muncul di pasaran. Bahannya pun bervariasi mulai dari kaca berlapis, logam hingga plastik. Perkembangan desain dari lampu gantung modern saat ini semakin terhubung dengan teknologi. Ini tidak lepas dari hadirnya kecerdasan buatan dan teknologi LED yang membuat fungsi lampu sebagai alat penerangan bisa lebih maksimal sekaligus hemat energi. Hal inilah yang membuat tren baru beberapa tahun belakangan ini. Makin banyak yang menyadari konsep energi yang keberlanjutan sehingga muncullah desain-desain modern dan ramah lingkungan. Tak hanya itu saja, keterkaitan desain dengan kebutuhan fungsional dan estetika interior yang modern pun semakin terlihat. Seiring perkembangan dari lampu gantung ini, jenis lampu yang mulai ramai digunakan adalah LED. Memilih lampu LED sebaiknya ada pertimbangan khusus seperti mereknya. Salah satu merek yang sudah terkenal di dunia adalah Panasonic. Membeli merek ini sebaiknya ke distributor lampu Panasonic tepercaya seperti Dian Pelita Indonesia. Anda akan bisa memilih ragam lampu Panasonic sesuai kebutuhan. Demikian ulasan mengenai sejarah dan evolusi dari lampu gantung. Selain untuk penerangan pada umumnya, lampu hias gantung memiliki nilai yang menimbulkan kesan terhadap suatu rumah atau ruangan.

Sejarah dan Evolusi Lampu Gantung: Dari Lampu Lilin Kuno hingga Desain Modern Read More »

Sejarah dan Keindahan Tata Pencahayaan di Jembatan 12 Pangkalpinang

Kota Pangkalpinang terkenal dengan daya tarik wisata bahari yang memiliki keindahan memukau. Salah satu landmark dari ibu kota Bangka Belitung ini adalah Jembatan 12 Pangkalpinang. Sejak dulu kota ini dikenal sebagai penghasil tambang timah terbesar di Indonesia. Wilayah provinsi ini berbatasan dengan Laut Cina Selatan di sebelah timur dan barat. Secara administratif, Pangkalpinang adalah ibu kota dari Kepulauan Bangka Belitung sejak tanggal 9 Februari 2001. Ada sejarah unik terkait dengan nama Pangkalpinang. Nama kota ini berasal dari bahasa Melayu Bangka, di mana pangkal berarti pusat dan bisa diartikan juga sebagai distrik. Awal mula kota ini merupakan pusat perkumpulan timah yang dalam perkembangannya menjadi pusat distrik. Sedangkan kata pinang berasal dari pohon pinang yang buahnya banyak diperdagangkan oleh masyarakat di sana. Kota Pangkalpinang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Ini bisa dilihat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang mulai maju dan hadirnya beragam destinasi wisata menarik untuk dikunjungi baik warga lokal dan wisatawan domestik hingga mancanegara. Selain wisata alam, ada juga wisata jembatan yang menjadi favorit warga lokal. Adalah Jembatan 12 Pangkalpinang yang diresmikan pada 25 November 2004 telah disulap menjadi landmark kota ini. Dalam pembangunan jembatan ini menyedot dana APBD Kota Pangkalpinang senilai Rp8,7 miliar. Nama jembatan ini cukup unik, tidak seperti nama jembatan di kota lain. Pasalnya, ada sejarah menarik yang menjadi dasar penamaan jembatan ini.  Sejarah Singkat Jembatan 12 Pangkalpinang Bangka Belitung tidak lepas dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Terlebih lagi, kepulauan tersebut menjadi salah satu lokasi pengasingan Bung Karno, Bung Hatta, M. Roem, dan pahlawan nasional lainnya. Dari provinsi ini, lahir sejumlah tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa, seperti HAS Hanandjoeddin yang dijadikan nama bandara di Belitung. Selain itu, ada satu nama yang sangat dikenal oleh masyarakat Bangka Belitung, yaitu Pahlawan 12. Cerita Pahlawan 12 diwarnai nuansa dramatis karena ketepatan angka waktu tewasnya para pahlawan tersebut. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada tanggal 14 Februari 1946 saat tentara sekutu yang dibonceng NICA (Netherland Indies Civil Administration) akan memasuki Pulau Bangka. Masyarakat Bangka tahu bahwa tentara sekutu yang disertai dengan pasukan Belanda akan menguasai kembali wilayah Indonesia setelah kekalahan yang dialami pasukan Jepang. Pasukan TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu, berusaha mencegat kedatangan pasukan sekutu yang berlabuh di Muntok, Bangka Barat yang menuju Pangkalpinang. Ada tiga kali pencegatan yang dilakukan, pertama oleh TRI Belinyu di kawasan Puding, Bangka Barat. Lalu, datang bala bantuan pasukan TRI Pangkalpinang dan dilakukan lagi pencegatan di KM 16 Pangkalpinang. Kemudian, TRI Pangkalpinang dan TRI Belinyu mundur untuk melakukan pencegatan lagi di sekitar Bukit Maan di KM12, Kampung Petaling. Di sinilah terjadi pertempuran sengit antara TRI melawan pasukan sekutu dan NICA. Pertempuran terjadi hingga menjelang siang. Nahasnya, tepat pukul 12 siang, 12 anggota TRI gugur dalam pertempuran. Selain meninggal pukul 12, tanggal saat itu menurut penanggalan Islam adalah 12 Rabiul Awal. Akhirnya, 12 tentara yang meninggal dikenal dengan nama Pahlawan 12. Inilah yang kemudian menjadi awal mula nama dari Jembatan 12 Pangkalpinang. Jembatan ini berdiri kokoh dan membelah Sungai Rangkui. Menelisik Tata Pencahayaan Jembatan 12 Pangkalpinang Diresmikan sejak tahun 2004, penggunaan jembatan ini sekadar sebagai sarana penghubung antara dua wilayah. Namun, di tahun 2017 Pemerintah Kota Pangkalpinang memiliki gagasan mempercantik jembatan ini dengan menambahkan lampu agar terlihat indah di malam hari. Gagasan ini muncul dari Wali Kota Pangkalpinang di tahun itu, M Irwansyah, saat menghadiri acara forum internasional di Tiongkok mewakili Indonesia. Ketika mengikuti acara tersebut, Pak Irwansyah meninjau langsung Nanning Bridge dan melihat berbagai infrastruktur pendukung. Terinspirasi dari Nanning Bridge, pemerintah setempat pun mulai berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa memulai proyek penerangan jembatan. Diharapkan dengan mempercantik Jembatan 12 Pangkalpinang, akan memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai hasilnya, Jembatan 12 Pangkalpinang dipasang lampu di beberapa titik yang cukup untuk menerangi pengguna jalan saat menyeberang. Namun, pencahayaannya belum terlalu maksimal. Di tahun 2023, kembali jembatan ini bersolek. Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau biasa disapa Pak Molen, menambah keindahan Jembatan 12 Pangkalpinang dengan lampu-lampu warna-warni. Menurut Pak Molen, kehadiran lampu-lampu di jembatan ini sebagai penerangan bagi pengendara kendaraan bermotor dan untuk keindahan sehingga warga bisa swafoto. Nantinya, dengan memperindah Jembatan 12 Pangkalpinang diharapkan menjadi ikon baru kota ini. Sekarang ini, Jembatan 12 sudah lebih terang dan indah dibandingkan sebelumnya. Jumlah lampu yang dipasang oleh Dinas Perhubungan Kota Pangkalpinang di jembatan ini sebanyak 142 lampu dengan jenis lampu yang digunakan adalah Panasonic flood light 50 watt dan 20 watt.  Di setiap titik rangka jembatan dipasang lampu di bagian kanan-kiri dengan warna kuning cerah sehingga visual dari jembatan ini menjadi lebih jelas. Mau swafoto berlatar kerlap-kerlip kota Pangkalpinang pun bisa lebih maksimal dengan pencahayaan yang lebih terang ini. Proyek ini dikerjakan oleh distributor lampu Panasonic tepercaya, yakni PT. Dian Pelita Indonesia. Sebagai distributor resmi lampu Panasonic, DPI menyuplai jenis-jenis lampu sesuai dengan kebutuhan pemerintah Pangkalpinang untuk mempercantik Jembatan 12. Demikian ulasan sejarah panjang nama jembatan 12 Pangkalpinang dan bagaimana penerangan dari jembatan ini yang telah berhasil mengakomodasi kebutuhan warga akan pencahayaan yang baik.

Sejarah dan Keindahan Tata Pencahayaan di Jembatan 12 Pangkalpinang Read More »

Mengapa Memilih Supplier Lampu LED yang Tepat Penting untuk Bisnis?

Dalam bisnis apa pun peran supplier sangat penting untuk memastikan jalannya rantai produksi dan distribusi tetap lancar. Bagi pebisnis di bidang pencahayaan, memilih supplier lampu LED yang tepat dapat meningkatkan omzet penjualan dan memiliki pelanggan yang loyal. Supplier akan memasok berbagai macam bahan yang dibutuhkan untuk sebuah bisnis. Mulai dari bahan mentah, membantu dalam meningkatkan produksi, memperlancar proses produktivitas hingga menaikkan pendapatan perusahaan. Ringkasnya, supplier merupakan penggerak dari roda bisnis. Baik usaha skala besar dan kecil tetap memerlukan supplier berkualitas agar bisa mendapatkan produk yang sesuai untuk kemudian dijual kembali ke konsumen. Di zaman sekarang ini, kebutuhan pencahayaan di berbagai tempat semakin meningkat. Perkembangan teknologi serta inovasi terus bergulir sehingga menghadirkan jenis lampu baru yakni LED yang terbukti ramah lingkungan dan menghemat daya listrik. Bahkan untuk penerangan ruas jalan raya, jalan tol, jalan desa, stadion hingga jembatan telah menggunakan lampu LED karena mampu memberikan pencahayaan maksimal dan memangkas anggaran tagihan listrik.  Apalagi sekarang ini lampu LED tampil dengan berbagai jenis dan desain yang unik, membuat permintaannya meningkat drastis. Untuk pebisnis di bidang pencahayaan wajib memilih supplier lampu LED yang tepat agar bisnisnya bisa berjalan lancar. Alasan Mengapa Harus Memilih Supplier Lampu LED yang Tepat untuk Bisnis Perputaran produk dalam dunia bisnis berlangsung cepat. Apalagi lampu merupakan produk esensial yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat. Jadi, dalam sehari permintaan lampu akan banyak terjadi di pasaran. Seorang supplier lampu LED akan memastikan bahwa stok lampu yang dimiliki cukup untuk memenuhi permintaan dari para pemilik bisnis. Selain itu, mereka memiliki akses ke berbagai merk serta jenis lampu LED, perangkat pencahayaan berkualitas tinggi. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelanggan bisa mendapatkan produk tahan lama serta efisien. Dari sisi pemilik bisnis pun, apabila stok lampu LED selalu tersedia dan produknya berkualitas, tentunya akan meningkatkan kepercayaan konsumen. Supplier lampu LED tidak hanya menyediakan produk penerangan saja, tetapi juga memberikan layanan tambahan seperti perakitan, instalasi, pemeliharaan dan perencanaan. Biasanya supplier akan bekerja sama dengan arsitek hingga orang yang ahli di bidang kelistrikan. Hadirnya para konsultasi ahli ini akan memberikan masukkan terbaik terkait kebutuhan serta anggaran dari pebisnis. Supplier lampu LED akan membantu pebisnis dalam memilih produk yang efisien secara energi, bisa mengurangi biaya dan efek positif ke lingkungan. Tak hanya itu saja, supplier akan membantu dalam merancang pencahayaan yang estetik sehingga kebutuhan dari para pelanggan bisa terwujud. Supplier lampu yang tepat akan menyediakan layanan pemeliharaan dan perbaikan. Mereka akan memastikan bahwa produk yang dijual bisa beroperasi dengan baik. Tips Memilih Supplier Lampu LED Memilih supplier lampu LED yang tepat dapat dilakukan dengan melakukan riset di pasaran. Bisa juga melalui internet untuk mencari supplier yang ada di satu wilayah sehingga bisa mengurangi biaya pengiriman.  Saat melakukan riset cek beberapa hal penting agar terhindar dari penipuan, antara lain memiliki alamat yang jelas dan testimoni dari para pelanggan. Selain itu, bisa meminta referensi dari pebisnis yang pernah memakai jasa mereka untuk bisa mengecek kualitas layanan dan produknya. Memiliki pengalaman yang cukup di industri penerangan adalah nilai plus. Dengan pengalaman menangani berbagai proyek akan membantu pemilik bisnis melihat kinerja supplier. Selain itu, dari sisi supplier dengan banyaknya pengalaman akan membantu mereka dalam memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Jangan sungkan untuk meminta portofolio mereka untuk memeriksa proyek penerangan yang telah dikerjakan. Ini akan membantu penilaian apakan supplier tersebut memiliki pengalaman yang diinginkan atau tidak. Pastikan suppliernya menjual produk pencahayaan berkualitas tinggi dari merek-merek terkenal seperti Panasonic. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Panasonic memiliki sejumlah jenis lampu LED terbaik. Salah satu supplier dan distributor lampu Panasonic tepercaya adalah Dian Pelita Indonesia. Perusahaan ini telah berhasil menangani berbagai proyek penerangan kota, stadion hingga jembatan. Seperti yang telah diulas di atas, seorang supplier tak sekadar menjual produk saja tapi sebaiknya memiliki layanan jasa seperti konsultasi dan desain dari ahlinya. Dengan adanya layanan ini bisa memastikan bahwa sistem pencahayaan yang dipilih oleh pebisnis telah sesuai kebutuhan serta preferensi. Harga adalah komponen penting dalam penjualan lampu LED. Banyaknya merek LED di pasaran tentunya pebisnis wajib mencari supplier yang memiliki harga kompetitif. Selain itu, pastikan supplier mau melakukan negosiasi dengan bujet yang dimiliki oleh pebisnis. Merasa nyaman dalam melakukan komunikasi dengan supplier akan membuat kerja sama bisa berlangsung lama. Komunikasi yang baik harus terjalin agar proyeknya bisa berjalan dengan lancar. Bagaimana bentuk komunikasi yang baik? Quick response adalah yang utama. Dalam bisnis apa pun, respons yang cepat dari penyedia layanan akan meningkatkan kepuasan dari pelanggan. Selain itu, mampu mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi bukan menyalahkan salah satu pihak. Dengan demikian, kerja sama yang terjalin akan berdampak positif bagi kedua belah pihak. Pertimbangkan apakah supplier tersebut memiliki layanan purna jual atau tidak. Layanan purna jual dalam bentuk garansi, pemeliharaan, konsultasi, serta perbaikan atas kerusakan. Ulasan di atas bisa dijadikan panduan dalam memilih supplier lampu LED yang tepat. Karena dengan kerja sama dengan supplier yang tepat akan meningkatkan kualitas produk, citra perusahaan dan kepuasan pelanggan. Baca Juga: Mengapa Harus Mempertimbangkan Dian Pelita Indonesia sebagai Supplier Lampu Panasonic?

Mengapa Memilih Supplier Lampu LED yang Tepat Penting untuk Bisnis? Read More »

Menelisik Seluk-Beluk Stadion Gelora Bung Tomo, Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-17 yang berlangsung dari tanggal 10 November-2 Desember 2023. Total ada 52 pertandingan yang diadakan di empat stadion besar selama perhelatan ini, salah satunya adalah Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. 24 negara bertanding untuk memperebutkan gelar dari ajang bergengsi ini. Sebelumnya, sudah ada Brasil sebagai juara bertahan selama empat kali. Beberapa pemain bola terkenal lahir dari pertandingan ini seperti Luis Figo, Ronaldinho, Victor Osimhen, Phil Foden, dan Andres Iniesta. Partai pembukaan yakni Panama vs Maroko tanggal 10 November 2023 diadakan di Stadion Gelora Bung Tomo. Selain itu, GBT mendapat jadwal delapan kali pertandingan mulai dari penyisihan grup sampai perempat final.  Stadion kebanggaan masyarakat Surabaya dan menjadi kandang Persebaya ini memiliki sejumlah fakta menarik mulai dari nama stadion, pembangunan hingga fasilitas. Tak hanya itu saja, stadion ini telah sesuai standar FIFA baik dalam segi pencahayaan dan ukuran lapangan. Seluk-Beluk Stadion Gelora Bung Tomo Stadion Gelora Bung Tomo dibangun pada tahun 2008 dan dibuka pertama kali tanggal 6 Agustus 2010. Nama stadion dinamakan Bung Tomo sebagai bentuk penghormatan pada pahlawan nasional yang dikenal akan perjuangannya dalam memimpin rakyat Surabaya melawan penjajah yang dikenal sebagai peristiwa 10 November 1945. Lokasi stadion terletak di sebelah barat Kota Surabaya. Stadion multifungsi ini adalah bagian dari kawasan Surabaya Sport Center. Pembangunan stadion GBT dilaksanakan dengan menyewa jasa arsitek dari Malaysia yakni KLIA Arsitek. Renovasi Stadion GBT berlangsung dari tahun 2019-2020. Proses pemasangan single seat di akhir renovasi berdampak pada kapasitas stadion. Sebelumnya kapasitas stadion adalah 50.000 penonton. Sekarang, jumlahnya berkurang menjadi 46.806 penonton dengan rincian 41.806 kursi ekonomi dan 5000 sisanya tribun VIP. Untuk fasilitas di stadion ini lengkap dan memadai. Dalam menyambut Piala Dunia U-17, sejumlah perbaikan mulai dilakukan sejak akhir September 2023. Beberapa bagian yang diperbaiki seperti akses jalan menuju pintu masuk area stadion, toilet penonton, eksterior, lorong pintu masuk menuju area tribun dan lahan parkir di sisi utara serta selatan sehingga mampu menampung 1.305 kendaraan roda empat. Stadion GBT memiliki desain arsitektur modern yang memesona. Atap dari stadion ini terbuat dari baja yang terbentang di atas tribun. Hadirnya atap ini memberikan perlindungan dari sinar matahari langsung serta hujan. Menariknya lagi, bentuk atapnya unik mirip dengan sayap burung sehingga membuat  Stadion GBT mudah dikenal dan menjadi landmark kota Surabaya. Tidak semua stadion layak untuk mengadakan pertandingan skala internasional. Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi adalah lapangannya sesuai standar FIFA. Di stadion ini dilengkapi rumput lapangan jenis Zoysia japonica dan memiliki penerangan sebesar 2.850 lux. Kedua elemen tersebut telah sesuai dengan standar FIFA. Untuk pencahayaan lapangan, sudah di atas standar FIFA karena dipersiapkan menyambut perhelatan besar Piala Dunia U-17 ini. Jenis lampu yang digunakan di dalam Stadion GBT adalah LED. Jadi, bisa dipastikan hemat energi, daya listrik dan tahan di segala kondisi. Kualitas pencahayaan terbaik di stadion ini didukung oleh lampu Panasonic dan ditangani oleh Dian Pelita Indonesia. Sebagai distributor lampu Panasonic, Dian Pelita Indonesia menangani proyek pencahayaan ini dengan baik. Kini, penonton bisa memiliki pengalaman terbaik menonton klub sepakbola kesayangan yang bertanding dan tidak khawatir akan keamanan selama berada di stadion. Stadion Gelora Bung Tomo pernah menjadi berbagai pertandingan sepak bola bergengsi. Salah satu momen bersejarah dan tidak terlupakan dalam sejarah sepak bola Indonesia adalah menjadi tuan rumah Piala AFF 2004. Di pertandingan tersebut, Timnas Indonesia memperoleh gelar juara setelah mengalahkan Timnas Thailand. Kembali di tahun 2023, Stadion GBT menjadi salah satu stadion yang digunakan untuk perhelatan sepak bola internasional yakni Piala Dunia U-17. Tak hanya olahraga sepak bola saja, ada berbagai kegiatan lainnya yang bisa dilakukan di sini. Stadion megah ini dilengkapi dengan fasilitas lintasan lari, lapangan atletik, area untuk tenis, basket, bulu tangkis dan olahraga lainnya. Tidak mengherankan, apabila stadion ini menjadi pusat olahraga multiguna yang lengkap di Surabaya. Selain olahraga, Stadion GBT juga sering digunakan untuk berbagai kegiatan nonolahraga. Mulai dari festival seni dan budaya, acara komunitas hingga konser musik. Kapasitas yang besar dan dilengkapi fasilitas penunjang yang memadai, membuat stadion ini cocok digunakan sebagai tempat acara besar. Ke depannya, masih ada banyak pertandingan maupun acara non olahraga yang akan hadir di Stadion Gelora Bung Tomo. Dengan seluk-beluk menarik yang dimilikinya, stadion ini layak dikunjungi dan dijelajahi oleh penggemar olahraga serta wisatawan ketika berkunjung ke Kota Surabaya. Baca Juga: Panduan Membeli Lampu Panasonic Terbaik

Menelisik Seluk-Beluk Stadion Gelora Bung Tomo, Tuan Rumah Piala Dunia U-17 Read More »

Kualitas dan Keamanan: Faktor Utama dalam Memilih Perusahaan Lampu Jalan

Pengerjaan proyek penerangan kota tentunya harus memilih kontraktor dan perusahaan lampu jalan yang tepat. Karena pemasangan penerangan jalan umum tersebut harus memiliki perhitungan tepat serta kualitas produk terbaik agar bisa memaksimalkan fungsinya sebagai penerangan dan meningkatkan keamanan pengguna jalan. Lampu merupakan elemen esensial dalam kehidupan. Penemuan lampu dan perkembangannya dari masa ke masa telah menyumbangkan manfaat besar bagi kehidupan manusia. Yang awalnya untuk penerangan saja, kini bisa meningkatkan nilai estetik dari desain dan arsitektur bangunan. Berkembangnya inovasi di bidang penerangan ini membuat sebagian besar penerangan di berbagai kota di Indonesia pun mulai mengalami perubahan. Dulunya masih menggunakan lampu merkuri yang tidak ramah lingkungan, lambat laun telah bergeser berganti ke jenis lampu LED dan solar cell yang memanfaatkan energi terbarukan.  Penggunaan jenis lampu seperti LED dan solar cell telah terbukti berhasil memangkas anggaran biaya untuk tagihan listrik. Bahkan, penggunaan kedua jenis lampu tersebut termasuk ramah lingkungan karena bahan yang digunakan tidak berbahaya bagi manusia. Proyek penerangan kota merupakan tanggung jawab di bawah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Umumnya, untuk proyek ini akan bekerja sama dengan kontraktor di bidang listrik. Tentunya, kontraktor ini perlu memiliki rekanan perusahaan lampu jalan agar bisa menyediakan jenis lampu terbaik untuk penerangan kota. Faktor Memilih Perusahaan Lampu Jalan Pencahayaan merupakan hal terpenting untuk jalan kota seperti pada jalan tol, jembatan penyeberangan hingga lampu taman. Ini berfungsi untuk memudahkan visual pengguna jalan di malam hari dan meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas.  Dalam memilih perusahaan lampu jalan untuk proyek penerangan kota, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan agar proyek bisa berjalan sesuai standar dari Dinas PUPR. Apabila salah memilih perusahaan, akan berakibat fatal bagi proyek yang tengah dijalankan. Lantas apa saja faktor utama dalam memilih perusahaan lampu jalan? Berikut ulasannya. Faktor yang pertama adalah memilih perusahaan lampu jalan yang sudah terbukti profesional dan berkomitmen penuh terhadap pekerjaan yang dijalankan. Ada baiknya, mencari informasi sebanyaknya terkait perusahaan tersebut. Beberapa medium yang bisa digunakan seperti website resmi, media sosial hingga bertanya ke rekan yang telah bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Mengerjakan proyek penerangan kota bukanlah hal sembarang, karena membutuhkan banyak hal mulai dari persiapan, penentuan titik-titik pemasangan, jenis lampu hingga perawatan. Oleh karena itu, pilihan perusahaan yang telah terbukti berpengalaman dalam menangani penerangan kota. Jangan ragu untuk menanyakan informasi terkait proyek apa saja yang telah dikerjakan oleh perusahaan lampu tersebut. Cari tahu juga, apakah ada kekurangan dari hasil pekerjaan di proyek yang telah dikerjakan. Informasi tersebut bisa dijadikan referensi akurat dalam memutuskan perusahaan mana yang akan diajak bekerja sama. Mengerjakan proyek penerangan kota ini berkaitan dengan kenyamanan pengguna jalan. Apabila dikerjakan molor dari tenggat waktu, akan berdampak pada ketidaknyamanan pengguna jalan raya dan bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, pilihlah perusahaan lampu jalan yang bisa bekerja tepat waktu. Pastikan perusahaan tersebut bisa menyelesaikan proyek sesuai waktu yang telah disepakati bersama. Memilih perusahaan lampu untuk mengerjakan proyek pemerintahan tentunya harus menyesuaikan dengan anggaran yang telah ditentukan. Sebaiknya mencari perusahaan yang menawarkan harga kompetitif.  Kualitas produk akan berpengaruh terhadap harga, rentang waktu penggunaan, keamanan dan perawatan. Jadi, sebaiknya memilih perusahaan yang menyediakan spesifikasi jenis lampu sesuai permintaan standar yang telah ditetapkan dari Dinas PUPR. Salah satu merek yang kerap digunakan untuk penerangan kota adalah Panasonic. Produk dari Panasonic sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, apalagi teknologi yang digunakan sekarang ini sudah beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. Contohnya jenis lampu jalan, merek ini menyediakan jenis LED, lampu jalan pintar dan lampu jalan matahari. Dengan beragam pilihan tersebut, bisa menyesuaikan dengan kriteria yang diinginkan proyek penerangan kota. Dari lima faktor di atas, perusahaan Dian Pelita Indonesia telah memenuhi syarat sebagai perusahaan lampu jalan tepercaya dan berpengalaman di bidangnya. Ada banyak proyek penerangan kota yang sudah dikerjakan oleh perusahaan ini mulai dari penerangan jalan Kota Semarang, penerangan jembatan Kutai Kartanegara, PJU Kabupaten Tabanan, PJU Kota Balikpapan, PJU Kota Bekasi, dan masih banyak lainnya. Dian Pelita Indonesia juga merupakan distributor lampu Panasonic tepercaya di Indonesia. Ada beberapa jenis lampu jalan kota yang disediakan seperti street light series, pedestrian series, high mast, LED underpass series dan semua LED Panasonic LKPP. Tak sekadar itu saja, DPI menyediakan layanan after sales yang mendukung garansi untuk semua produk agar kerja sama bisa berkesinambungan. Hubungi kami untuk kerja sama proyek penerangan kota. Baca Juga: Panduan Membeli Lampu Panasonic Terbaik

Kualitas dan Keamanan: Faktor Utama dalam Memilih Perusahaan Lampu Jalan Read More »

× Whatsapp