Lampu menjadi benda yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kemunculan para penemu lampu listrik sejak abad ke-18 telah berhasil mengubah peradaban dunia.
Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya penerangan. Segala sendi kehidupan pasti membutuhkan penerangan. Jika ditarik ke belakang, catatan sejarah menunjukkan bahwa sejak zaman peradaban kuno, masyarakat mengandalkan api sebagai sumber penerangan di malam hari.
Zaman berganti, dari api kemudian berkembang menjadi lilin hingga lampu minyak. Hingga akhirnya kemunculan lampu listrik seperti oase bagi masyarakat dunia.
Publik mengenal sosok Thomas Alva Edison sebagai penemu lampu pijar. Namun, sebelum beliau menemukannya ada penemu lampu listrik lain yang telah melakukan serangkaian percobaan.
Semua bermula pada tahun 1800-an, seorang ilmuwan asal Italia bernama Alessandro Volta berhasil menemukan aliran listrik yang bisa dihantarkan melalui seng, kardus, air garam, dan tembaga dengan menggunakan kawat tembaga.
Apa yang ditemukan oleh Volta seperti pemantik munculnya inovasi-inovasi baru di bidang pencahayaan. Para penemu listrik ini berlomba-lomba menemukan cara agar aliran listrik bisa stabil dan bisa diakses oleh semua orang.
Lantas siapa saja tokoh-tokoh penting dalam sejarah penemu lampu listrik?
Mengenal Para Penemu Lampu Listrik
- Sir Humphry Davy
Langkah awal dalam pengembangan lampu listrik dimulai dari percobaan Sir Humphry Davy. Pada awal abad ke-18 tepatnya tahun 1802, ilmuwan yang berasal dari Inggris ini berhasil mengalirkan aliran listrik di sebuah platinum yang berbentuk busur dan membuatnya bersinar terang.
Dari sinilah muncul benda elektrik pertama yang digunakan untuk pencahayaan. Lampu ciptaan Davy menggunakan dua buah karbon berdekatan untuk bisa mengalirkan listrik dan cahaya yang dihasilkan cukup terang. Sayangnya, lampu ciptaannya terlalu terang, mudah terbakar, boros biaya, dan tidak cocok untuk penerangan rumah tangga.
Meskipun lampu busur ini tidak praktis untuk digunakan dalam skala besar, tetapi kontribusi Davy menjadi landasan penting dalam sejarah perjalanan menuju penemuan lampu listrik yang lebih efisien. Pencapaian Davy membuka jalan bagi para peneliti dan ilmuwan lainnya untuk terus mengembangkan teknologi pencahayaan.
- Frederick de Moleyns
Di tahun 1840, seorang ilmuwan asal Inggris bernama Frederick de Moleyns memiliki usaha di bidang pencahayaan. Moleyns adalah orang yang pertama mendapatkan paten untuk lampu pijar.
Dalam percobaannya, Moleyns menggunakan dua buah kawat platina untuk bisa memanaskan karbon bubuk. Tak hanya itu saja, dia menggunakan bola kaca yang digunakan untuk membuat lampunya agar bisa bersinar lebih terang. Sayangnya, kawat termasuk benda yang mudah meleleh, yang akhirnya tidak bisa diakses oleh masyarakat luas karena anggarannya cukup mahal.
- Joseph Swan
Para ilmuwan terus melakukan percobaan untuk mencari tahu bagaimana cara agar kawat tidak mudah gosong ketika menghantarkan aliran listrik serta menggunakan bahan yang terjangkau masyarakat. Adalah Joseph Swan, seorang ahli kimia dan fisika asal Inggris yang mulai mengembangkan penerangan elektrik di tahun 1860.
Swan menggunakan desain lampu bentuk bola yang kedap sebagai usaha dalam mengurangi oksidasi dalam ruang. Jadi dengan cara ini mampu mencegah terjadinya pembakaran. Akhirnya pada tahun 1878, Swam berhasil menciptakan lampu pijar dengan menggunakan filamen karbon.
Sayangnya lampu yang dihasilkan Swan masih memiliki kekurangan seperti terjadinya pencegahan oksidasi yang belum efektif dalam meminimalisir pembakaran. Lampu ciptaannya hanya bisa bertahan beberapa menit saja.
Kendati penemuannya memiliki kekurangan, harus diakui bahwa Joseph Swan merupakan salah satu tokoh kunci dalam pengembangan lampu listrik.
- Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison melihat kekurangan dari lampu Swan dan berusaha untuk memperbaikinya. Bersama tim yang dibentuknya, pada tahun 1879 mereka menggunakan 6000 percobaan dengan berbagai bahan untuk kawat bola lampu yang tidak mudah terbakar.
Setelah melalui banyak percobaan, pada penggunaan karbon bambu sebagai bahan dasar kawat yang memiliki ukuran tipis, dirasa cukup efisien untuk mereduksi pembakaran. Edison juga memperbaiki kekurangan lain seperti ruang kedap udara dari desain Swan.
Hingga akhirnya, untuk pertama kali, bola lampu hasil percobaan Edison menyala selama 600 jam. Dari sinilah titik awal komersialisasi bola lampu untuk kegiatan rumah tangga.
Di tahun 1880, kedua penemu bola lampu pijar tersebut setelah melalui perselisihan sengit atas hak paten, mereka berdua setuju untuk bergabung dalam usaha bersama dan mendirikan perusahaan untuk memproduksi lampu listrik. Perusahaan yang didirikan dengan nama General Electric (GE). Kolaborasi mereka menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam produksi lampu pijar dan mempercepat penggunaan lampu listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Selain empat penemu lampu listrik di atas, ada satu lagi ilmuwan memiliki pengaruh besar dalam sistem penyediaan listrik. Adalah Nikola Tesla, fisikawan berkebangsaan Serbia-Amerika memiliki peran dalam menjadikan lampu listrik sebagai bagian dari infrastruktur kelistrikan.
Tesla memiliki banyak penemuan salah satunya sistem arus listrik bolak-balik (AC). Manfaat dari penemuan Tesla mampu menerangi dunia hingga saat ini. Tak hanya itu saja, penemuannya menjadi konsep dasar dari beragam teknologi modern seperti internet, komputer, dan radio.
Fondasi yang telah dibangun oleh para penemu listrik berhasil diteruskan oleh ilmuwan-ilmuwan. Hasilnya, beragam jenis lampu pun muncul di pasaran. Bahkan sekarang ini makin banyak yang menggunakan lampu LED yang lebih efisien dalam hal daya, energi, dan ramah lingkungan.
Membeli jenis lampu LED tentunya tidak sembarang. Percayakan pada distributor lampu Panasonic yakni Dian Pelita Indonesia yang menyediakan beragam lampu LED. Perusahaan swasta ini sudah terbukti dalam menyediakan penerangan bagi individu, publik dan pemerintahan.
Sejarah panjang penemu lampu listrik memberikan wawasan terkait siapa saja yang terlibat di dalamnya. Bahwa hadirnya lampu sekarang ini telah melalui proses penciptaan yang panjang.