Jogja dikenal sebagai kota yang kental akan warisan budaya, sejarah dan seni. Hal ini bisa dilihat dari berbagai bangunan hingga lampu jalan Jogja yang masih mempertahankan elemen-elemen tradisional khas Jawa. Inilah yang membuatnya berbeda dan mampu menciptakan identitas kuat bagi kota ini.
Seiring perkembangan, kota ini memiliki segudang destinasi wisata alam, buatan hingga kuliner. Tidak mengherankan setiap akhir pekan, Kota Gudeg ini selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Yang menarik perhatian selain wisatanya adalah lampu jalan Jogja. Lampu penerangan jalan di kota ini memiliki desain yang unik. Unsur seperti ornamen khas keraton Jogja bisa ditemukan di dalam berbagai desainnya.
Salah satu kawasan yang memiliki desain unik dari lampu ini adalah Malioboro. Jalan Malioboro tidak pernah sepi oleh wisatawan. Apalagi sekarang ini para pedagang kaki lima telah berpindah tempat jualan, membuat pedestrian kawasan Malioboro tampak lebih lega dan semakin menarik karena adanya tempat duduk, berbagai patung, dan lampu jalan.
Penerangan jalan di malam hari semakin estetik dengan lampu yang memiliki sentuhan khas Jawa dalam desainnya. Para wisatawan pun kerap menjadikan lampu jalan Jogja sebagai salah satu spot foto yang instagramable.
Lantas seperti apa desain lampu di jalanan kota Jogja? Berikut ulasannya.
Desain Unik Lampu Jalan Jogja
Jogja adalah kota yang memiliki kenangan tersendiri bagi pengunjungnya. Setiap sudut kota dihiasi dengan sentuhan budaya Jawa yang kental membuatnya berbeda dari kota lain. Ornamen-ornamen khas Jawa mudah ditemui di setiap lampu jalan Jogja atau biasa disebut lentera.
Dengan bentuk yang unik, fungsi utamanya pun tetap berjalan yaitu untuk penerangan bagi pengguna jalan sekaligus memberikan nilai estetik dari lampu tersebut. Desain lentera Jogja mampu menunjukkan ciri khas Jogja. Tak hanya itu saja, ada makna kuat yang terkandung di setiap desain lampu tersebut.
Ada lima komponen utama dalam pola desain tiang lampu jalan Jogja ini. Apa saja? Berikut adalah ulasannya.
- Umpak (di Bagian Paling Bawah)
Lampu jalan bisa berdiri kokoh karena memiliki fondasi tiang lampu. Untuk bagian paling bawah dari tiang ini disebut dengan umpak.
Desain dan bentuk dari umpak merepresentasikan kekuatan dan kekokohan. Umpak sebagai konstruksi kaki harus bisa memberikan kekuatan untuk menyangga tiang lampu.
- Motif
Jika diperhatikan, lampu jalan Jogja memiliki keunikan di motifnya. Tiang lampu jalan di kawasan Malioboro mempunyai kesamaan motif dengan yang dimiliki daerah Surakarta. Bentuknya yaitu ukiran daun melengkung berirama. Makna dari bentuk ini melambangkan masyarakat Jogja yang bersahabat, ramah, dan menghormati orang lain.
Selain bentuk, ciri khasnya juga ada pada warna. Untuk warna tiang berwarna hijau tua, sedangkan di bagian lengkungan dan beberapa bagian seperti kaki, tengah, dan atas, ada sentuhan warna kuning emas.
- Gelung (Cincin)
Gelung merupakan titik perubahan dimensi tiang dari ukuran besar ke ukuran kecil. Gelung ini merupakan bagian sambungan dari tiang lampu jalan. Motifnya sama dengan umpak tetapi lebih sederhana.
- Hasta
Hasta merupakan bagian lengan dari tiang lampu jalan. Fungsinya adalah untuk menopang kap lampu.
- Mahkota
Di bagian paling atas dari tiang lampu disebut mahkota. Desain dari mahkota di lampu jalan Jogja di kawasan Malioboro menghadirkan atmosfer teduh dan memancarkan aura budaya Jogja yang kental. Keseluruhan desain dari mahkota mengingatkan juga akan lampu di jalanan benua Eropa yang bergaya klasik. Kesan elegan dan mewah terpancar kuat dari bentuk lampu ini.
Barisan lampu jalan Jogja di kawasan ini menjadi saksi bisu bagaimana setiap pengunjung mengukir kenangan demi kenangan akan kota ini.
Tak hanya itu saja, lentera lampu Jogja telah berhasil menunjukkan bahwa penerangan dipadukan dengan budaya akan membuat identitas kota tersebut semakin kuat. Selain itu, akan menjadi magnet bagi wisatawan untuk selalu kembali mengunjungi kota Jogja.
Demikian ulasan keistimewaan dari lampu jalan Jogja yang memiliki makna tersendiri dalam desainnya. Untuk memaksimalkan penggunaan lampu jalan ini sebaiknya memilih jenis lampu yang ramah lingkungan dan hemat energi seperti LED.
Dian Pelita Indonesia sebagai distributor lampu Panasonic, menyediakan berbagai jenis lampu menyesuaikan kebutuhan konsumen. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penerangan, DPI telah dipercaya untuk berbagai proyek pemerintahan seperti lampu untuk stadion Gelora Bung Tomo, lampu untuk patung Pemuda Membangun hingga jembatan Kutai Kartanegara.