lampu stadion

Mengenal Berbagai Jenis Lampu Stadion Bola dan Kegunaannya

Stadion bola harus memiliki pencahayaan yang baik agar keamanan dan kenyamanan pemain di lapangan maupun penonton bisa terjaga. Oleh karena itu, tidak boleh sembarang dalam memilih lampu stadion bola. Tidak semua jenis lampu cocok ditempatkan di lapangan bola apalagi ketentuannya harus memenuhi standar FIFA dalam hal penerangan ini. Salah satu elemen kunci yang membantu menciptakan atmosfer mengagumkan di stadion adalah pencahayaan. Fungsi lampu stadion bola tak sekadar untuk penerangan saja tetapi memberikan pengalaman yang luar biasa bagi pemain, penonton, dan para penggemar sepak bola yang menonton dari rumah. Kegunaan Lampu Stadion Bola Perkembangan teknologi dan munculnya ragam inovasi di bidang penerangan untuk stadion bola terus muncul. Ini dilakukan agar jalannya pertandingan yang berlangsung dari sore maupun malam hari bisa berlangsung optimal. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari lampu stadion, yaitu: Untuk menyeragamkan penerangan di seluruh stadion sepak bola di dunia, maka FIFA pun mengeluarkan peraturan terkait standar pencahayaan. Adapun standar lampu yang ditetapkan FIFA adalah yang berkapasitas cukup besar, yakni dengan jenis pencahayaan lampu kekuatan 1200 lux. Dengan kekuatan 1200 lux, ini berarti pihak pengelola stadion bola harus bisa mengatur dan memilih jenis lampu apa saja yang akan digunakan. Agar fungsi dari lampu tersebut bisa dioptimalkan selama jalannya pertandingan. Jenis Lampu Stadion Bola Teknologi lampu metal halide dikembangkan pada tahun 1960-an. Ini merupakan lampu listrik yang menghasilkan cahaya dengan busur listrik, melalui campuran gas yang berasa dari uap merkuri dan logam halida. Jenis lampu ini melepaskan energi cahaya intensitas tinggi. Lampu metal halide lebih mirip dengan lampu uap merkuri tapi mengandung tambahan logam senyawa halida dalam tabung busur. Efeknya bisa meningkatkan kekuatan dan bawaan warna cahaya. Kelebihan dari lampu metal halida 3-5 kali lebih efisien dibandingkan lampu pijar. Tak hanya itu saja, lampu jenis ini mampu menghasilkan kualitas cahaya jauh lebih tinggi. Dalam menghasilkan suhu warna yang sangat tinggi (hingga 5500K), jenis lampu ini bergantung pada campuran logam halida tertentu. Dengan suhu warna tinggi cocok digunakan untuk penerangan stadion bola, fotografi, lampu kendaraan. Sayangnya, lampu ini memiliki periode pemanasan cukup panjang dari semua jenis lampu di pasaran. Umumnya lampu halide logam untuk stadion bola membutuhkan waktu 15-20 menit untuk bisa mencapai suhu normal. Lampu high pressure sodium (HPS) mampu memberikan pencahayaan intensitas tinggi, itulah mengapa lampu ini banyak digunakan untuk kawasan industri, gudang, dan stadion bola. Dalam penggunaannya, HPS menggunakan logam natrium yang diuapkan serta elemen lain seperti merkuri untuk bisa menyeimbangkan output dari temperatur warna. Untuk masalah efisiensi, lampu HPS lebih baik dari lampu merkuri, lampu pijar dan tiga kali lebih efisien daripada lampu halida logam. Dalam mencapai suhu normal, dibutuhkan waktu pemanasan rata-rata 4-6 menit. Sedangkan untuk masa pakai cukup panjang yakni 24.000 jam. Lampu sorot LED adalah inovasi terbaru dalam dunia pencahayaan stadion. Jenis lampu stadion bola ini menawarkan keunggulan dalam efisiensi energi, daya tahan yang tinggi, dan kemampuan untuk menghasilkan cahaya yang sangat terang.  Keunggulan utama lampu sorot LED adalah kemampuannya dalam menghasilkan cahaya yang seragam dan fokus, sehingga memungkinkan penonton dan pemain melihat lapangan dengan jelas tanpa ada titik gelap. Selain itu, masa pakai yang panjang membuatnya menjadi pilihan yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam jangka panjang. Dalam memilih lampu sorot LED untuk stadion bola tentunya tidak boleh sembarang. Sebaiknya menggunakan merek yang sudah terbukti kualitasnya seperti Panasonic. Lampu LED Panasonic telah menerangi beberapa stadion besar di Indonesia yang sudah berstandar FIFA seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno. Untuk mendapatkan lampu jenis ini, belilah di distributor lampu Panasonic terpercaya yakni Dian Pelita Indonesia. Sudah banyak proyek yang ditangani oleh DPI, salah satu yang ikonik adalah proyek penerangan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya. Dalam proyek ini, Dian Pelita Indonesia menggunakan LED Panasonic untuk penerangannya. Sekarang ini, dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem pencahayaan pun bisa diatur secara dinamis. Tentu saja ini memberikan dampak positif seperti stadion bisa mengubah intensitas dan warna cahaya sesuai kebutuhan. Contohnya, meningkatkan pencahayaan di momen krusial saat pertandingan. Bisa dikatakan, untuk lampu stadion bola, jenis lampu sorot LED menjadi pilihan utama karena efisiensi energi yang tinggi dan kemampuan dalam menciptakan pencahayaan optimal. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan hadir inovasi baru dalam segi pencahayaan stadion bola yang akan menciptakan pengalaman terbaik bagi pemain dan penonton.

Mengenal Berbagai Jenis Lampu Stadion Bola dan Kegunaannya Read More »

Menelisik Seluk-Beluk Stadion Gelora Bung Tomo, Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-17 yang berlangsung dari tanggal 10 November-2 Desember 2023. Total ada 52 pertandingan yang diadakan di empat stadion besar selama perhelatan ini, salah satunya adalah Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. 24 negara bertanding untuk memperebutkan gelar dari ajang bergengsi ini. Sebelumnya, sudah ada Brasil sebagai juara bertahan selama empat kali. Beberapa pemain bola terkenal lahir dari pertandingan ini seperti Luis Figo, Ronaldinho, Victor Osimhen, Phil Foden, dan Andres Iniesta. Partai pembukaan yakni Panama vs Maroko tanggal 10 November 2023 diadakan di Stadion Gelora Bung Tomo. Selain itu, GBT mendapat jadwal delapan kali pertandingan mulai dari penyisihan grup sampai perempat final.  Stadion kebanggaan masyarakat Surabaya dan menjadi kandang Persebaya ini memiliki sejumlah fakta menarik mulai dari nama stadion, pembangunan hingga fasilitas. Tak hanya itu saja, stadion ini telah sesuai standar FIFA baik dalam segi pencahayaan dan ukuran lapangan. Seluk-Beluk Stadion Gelora Bung Tomo Stadion Gelora Bung Tomo dibangun pada tahun 2008 dan dibuka pertama kali tanggal 6 Agustus 2010. Nama stadion dinamakan Bung Tomo sebagai bentuk penghormatan pada pahlawan nasional yang dikenal akan perjuangannya dalam memimpin rakyat Surabaya melawan penjajah yang dikenal sebagai peristiwa 10 November 1945. Lokasi stadion terletak di sebelah barat Kota Surabaya. Stadion multifungsi ini adalah bagian dari kawasan Surabaya Sport Center. Pembangunan stadion GBT dilaksanakan dengan menyewa jasa arsitek dari Malaysia yakni KLIA Arsitek. Renovasi Stadion GBT berlangsung dari tahun 2019-2020. Proses pemasangan single seat di akhir renovasi berdampak pada kapasitas stadion. Sebelumnya kapasitas stadion adalah 50.000 penonton. Sekarang, jumlahnya berkurang menjadi 46.806 penonton dengan rincian 41.806 kursi ekonomi dan 5000 sisanya tribun VIP. Untuk fasilitas di stadion ini lengkap dan memadai. Dalam menyambut Piala Dunia U-17, sejumlah perbaikan mulai dilakukan sejak akhir September 2023. Beberapa bagian yang diperbaiki seperti akses jalan menuju pintu masuk area stadion, toilet penonton, eksterior, lorong pintu masuk menuju area tribun dan lahan parkir di sisi utara serta selatan sehingga mampu menampung 1.305 kendaraan roda empat. Stadion GBT memiliki desain arsitektur modern yang memesona. Atap dari stadion ini terbuat dari baja yang terbentang di atas tribun. Hadirnya atap ini memberikan perlindungan dari sinar matahari langsung serta hujan. Menariknya lagi, bentuk atapnya unik mirip dengan sayap burung sehingga membuat  Stadion GBT mudah dikenal dan menjadi landmark kota Surabaya. Tidak semua stadion layak untuk mengadakan pertandingan skala internasional. Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi adalah lapangannya sesuai standar FIFA. Di stadion ini dilengkapi rumput lapangan jenis Zoysia japonica dan memiliki penerangan sebesar 2.850 lux. Kedua elemen tersebut telah sesuai dengan standar FIFA. Untuk pencahayaan lapangan, sudah di atas standar FIFA karena dipersiapkan menyambut perhelatan besar Piala Dunia U-17 ini. Jenis lampu yang digunakan di dalam Stadion GBT adalah LED. Jadi, bisa dipastikan hemat energi, daya listrik dan tahan di segala kondisi. Kualitas pencahayaan terbaik di stadion ini didukung oleh lampu Panasonic dan ditangani oleh Dian Pelita Indonesia. Sebagai distributor lampu Panasonic, Dian Pelita Indonesia menangani proyek pencahayaan ini dengan baik. Kini, penonton bisa memiliki pengalaman terbaik menonton klub sepakbola kesayangan yang bertanding dan tidak khawatir akan keamanan selama berada di stadion. Stadion Gelora Bung Tomo pernah menjadi berbagai pertandingan sepak bola bergengsi. Salah satu momen bersejarah dan tidak terlupakan dalam sejarah sepak bola Indonesia adalah menjadi tuan rumah Piala AFF 2004. Di pertandingan tersebut, Timnas Indonesia memperoleh gelar juara setelah mengalahkan Timnas Thailand. Kembali di tahun 2023, Stadion GBT menjadi salah satu stadion yang digunakan untuk perhelatan sepak bola internasional yakni Piala Dunia U-17. Tak hanya olahraga sepak bola saja, ada berbagai kegiatan lainnya yang bisa dilakukan di sini. Stadion megah ini dilengkapi dengan fasilitas lintasan lari, lapangan atletik, area untuk tenis, basket, bulu tangkis dan olahraga lainnya. Tidak mengherankan, apabila stadion ini menjadi pusat olahraga multiguna yang lengkap di Surabaya. Selain olahraga, Stadion GBT juga sering digunakan untuk berbagai kegiatan nonolahraga. Mulai dari festival seni dan budaya, acara komunitas hingga konser musik. Kapasitas yang besar dan dilengkapi fasilitas penunjang yang memadai, membuat stadion ini cocok digunakan sebagai tempat acara besar. Ke depannya, masih ada banyak pertandingan maupun acara non olahraga yang akan hadir di Stadion Gelora Bung Tomo. Dengan seluk-beluk menarik yang dimilikinya, stadion ini layak dikunjungi dan dijelajahi oleh penggemar olahraga serta wisatawan ketika berkunjung ke Kota Surabaya. Baca Juga: Panduan Membeli Lampu Panasonic Terbaik

Menelisik Seluk-Beluk Stadion Gelora Bung Tomo, Tuan Rumah Piala Dunia U-17 Read More »

Lampu Stadion Berapa Watt? Apakah Wattage Lebih Besar Lebih Baik?

Ketika membeli lampu atau bohlam, biasanya yang akan ditanya oleh penjual adalah besarnya watt. Baik ruang publik dan rumah pribadi memiliki kebutuhan watt yang berbeda termasuk stadion olahraga. Lantas, lampu stadion berapa watt? Watt yang disimbolkan dengan huruf W, merupakan jumlah energi yang digunakan oleh bohlam atau lampu dalam menghasilkan cahaya. Apabila memilih lampu dengan watt rendah, maka penerangan yang dihasilkan tidak begitu benderang dibandingkan dengan lampu watt tinggi. Jadi, lampu 15 watt akan lebih terang dari lampu 5 watt. Perlu dipahami juga, watt di tiap jenis lampu juga berbeda. Contohnya, lampu pijar 45 watt dibandingkan dengan lampu LED 15 watt. Cahaya yang dihasilkan jelas tidak akan sama, karena cara kerja dari kedua jenis lampu tersebut itu berbeda. Umumnya, untuk 1 watt lampu akan menghasilkan 75 lumen. Perlu diketahui, lumen berbeda dengan watt. Lumen adalah satuan dari pencahayaan yang digunakan dalam menghitung kebutuhan cahaya di sebuah ruangan. Menentukan Kebutuhan Watt Lampu Seperti yang dijelaskan di atas bahwa watt adalah ‘ukuran’ sebuah lampu dalam menghasilkan cahaya. Coba bayangkan, apa yang terjadi apabila memasang lampu dengan watt besar di ruangan kecil seperti kamar? Ada beberapa hal yang bisa terjadi yakni menyilaukan mata, akan boros tagihan listrik dan risiko besar yang bisa terjadi seperti korslet. Sebaliknya, apabila memasang lampu dengan watt kecil di ruang kantor misalnya, beberapa hal yang bisa terjadi antara lain: Inilah mengapa pentingnya mengetahui berapa watt lampu yang akan digunakan untuk penerangan sebuah ruangan rumah atau ruang publik. Karena hal tersebut berpengaruh terhadap kesehatan mata serta kenyamanan saat berada di ruangan. Beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai berikut. Secara sederhana lumen itu dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan cahaya di suatu ruangan. Beberapa panduan yang bisa dijadikan referensi yaitu: Cara untuk menentukan besarnya lumen adalah luas ruangan (panjang x lebar).  Kebutuhan watt bisa menggunakan rumus di bawah ini tetapi dengan syarat semua komponennya telah lengkap sehingga memudahkan perhitungan. N = E x L x W / Ø x LLF x Cu x n Keterangan: N = Jumlah titik lampu E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux – 250lux L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter. Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8 Cu = (Coefficient of Utilization) n = Jumlah Lampu dalam 1 titik Lampu Stadion Berapa Watt? Dari penjelasan di atas, lantas lampu stadion berapa watt? Seperti yang diketahui, untuk menentukan lumen yang kemudian akan dikonversi mencari kebutuhan watt harus tahu ukuran luas bangunan. Stadion di Indonesia memiliki luas yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan watt pun tidak akan sama. Sebagai contoh, di Stadion Patriot di Kota Bekasi, Jawa Barat, memasang lampu dengan total 2000 watt dengan 100 titik pasang. Pemasangan lampu di stadion ini memakan anggaran yang fantastis yakni Rp8 miliar. Lain halnya dengan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, untuk lampu sorot di awal menggunakan 2000 watt dengan jumlah sebanyak 168 unit, dengan rata-rata 700-800 lux. Namun, standar pencahayaan ini telah ditingkatkan dengan lampu sorot LED 1000 watt sebanyak 168 unit dengan rata-rata 1700 lux. Angka terbaru ini telah memenuhi standar PSSI dan FIFA. Untuk Stadion Gelora Bung Karno, memiliki sistem pencahayaan terbaik di Indonesia dan disebut setara dengan Stadion San Siro, markas klub sepakbola raksasa, AC Milan dan Inter Milan. Sistem pencahayaan sekarang ini sebesar 3500 lux. Namun, konsumsi listriknya diklaim 50% lebih hemat karena menggunakan LED lighting system. Sistem ini terintegrasi dengan tata suara berkekuatan 80.000 watt PMPO. Dari beberapa contoh tersebut, bisa disimpulkan bahwa lampu stadion berapa watt pasti berbeda. Tapi, semua stadion wajib memenuhi standar yang telah diatur oleh FIFA yaitu jenis pencahayaan lampu dengan kekuatan 1200 lux.  Semakin tinggi watt, maka semakin baik juga pencahayaan. Tidak perlu khawatir akan efek stadion menjadi panas, karena sekarang ini rata-rata stadion di Indonesia telah menggunakan jenis lampu LED dan ada juga yang memakai solar cell yang memanfaatkan energi terbarukan. Jadi, efek ke lingkungan minim dan bisa menghemat penggunaan listrik.  Dengan memenuhi standar tersebut, sebuah stadion layak untuk mengadakan berbagai pertandingan olahraga maupun konser. Visual penonton akan lebih baik, merasa aman dan nyaman selama berada di dalam stadion. Begitu juga dari sisi atlet dan pengisi acara, mereka bisa tampil maksimal. Salah satu brand yang menjadi pilihan untuk lampu stadion adalah Panasonic. Stadion GBK merupakan stadion yang menggunakan produk lampu sorot Panasonic sejumlah 610 unit. Untuk membeli produk brand ini bisa melalui distributor lampu Panasonic yakni Dian Pelita Indonesia. Perusahaan Dian Pelita Indonesia sudah terpercaya menangani sistem pencahayaan stadion, penerangan jalan umum hingga jembatan. Demikian ulasan dari pertanyaan lampu stadion berapa watt. Semoga penjelasan tersebut bisa bermanfaat dan memahami watt dalam lampu.

Lampu Stadion Berapa Watt? Apakah Wattage Lebih Besar Lebih Baik? Read More »

dian pelita lampu stadion gbk

Menilik Perancangan Lampu Stadion GBK yang Disebut Terbaik di Dunia

Stadion Gelora Bung Karno merupakan ikon kebanggaan bangsa Indonesia. Lampu stadion GBK ini dikatakan salah satu terbaik di dunia. Tak hanya itu saja, kekuatan pencahayaan stadion ini tidak jauh berbeda dengan Stadion San Siro, markas klub sepak bola raksasa dunia AC Milan dan Inter Milan. Sekarang ini Stadion GBK merupakan stadion dengan fasilitas olahraga terlengkap di Indonesia. Renovasi yang dilakukan di tahun 2016 silam dalam rangka menyambut perhelatan pesta olahraga terbesar se-Asia, ASEAN Games, telah membuat stadion ini memiliki pencahayaan terbaik. Penampilan GBK kian bersolek setelah renovasi rampung. Yang paling menonjol adalah pencahayaan lebih terang, taman ditata kembali, dan area untuk pejalan kaki lebih luas. Untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan spot foto, di berbagai sudut stadion tersedia berbagai latar yang menarik. Contohnya dari pintu masuk di jalan Asia Afrika, ada sebuah dinding yang mirip tumpukan batu bata dan tersusun rapi. Selain digunakan untuk berbagai pertandingan sepak bola kandang Timnas Indonesia dan Persija, Stadion GBK kerap dijadikan venue konser. Di tahun ini ada jadwal konser SMTown di bulan September dan Coldplay di bulan November.  Sejarah Singkat Stadion GBK Stadion Gelora Bung Karno mempunyai nilai historis yang tinggi dan merupakan simbol kegigihan serta semangat pantang menyerah dari para olahragawan. Awal mula stadion ini dibangun memunculkan kontroversi dari masyarakat. Karena di zaman itu, pembangunan stadion dianggap sebagai sebuah pemborosan di saat kondisi ekonomi negara lagi sulit. Latar belakang utama berdirinya stadion ini karena di tahun 1958 Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Asian Games ke-4 yang akan dilaksanakan pada tahun 1962. Presiden Soekarno meyakinkan masyarakat bahwa pembangunan ini merupakan bentuk harga diri bangsa dan supaya negara kita dihargai bangsa-bangsa lain. Pembangunan ini mengalami jalan yang tidak mudah. Akhirnya di tahun 1960, Stadion GBK pun mulai dibangun. Tiang pancang pertama dimulai pada tanggal 8 Februari 1960 dan disaksikan oleh Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev. Selama dua tahun, akhirnya pembangunan stadion ini pun rampung, tepatnya pada tanggal 21 Juli 1962. Stadion ini pun memiliki kapasitas tempat duduk sebanyak 110.000 dan siap untuk menggelar pesta olahraga bergengsi, Asian Games ke-4. Setelah puluh tahun berlalu, revitalisasi besar-besaran pun kembali terjadi pada bulan Februari 2016 menjelang diselenggarakannya Asian Games ke-18 tahun 2018. Proses revitalisasi ini memakan waktu satu tahun lebih dan rampung pada Oktober 2017. Revitalisasi ini menyerap anggaran sebesar 770 miliar rupiah. Pemerintah melakukan perbaikan besar-besaran di seluruh stadion agar sesuai dengan standar Dewan Olimpiade Asia. Seluruh bangku panjang kayu diganti dengan kursi tunggal dan membuat stadion ini menjadi stadion all-seater. Menariknya, sistem pencahayaan ditingkatkan dari 1200 lux menjadi 3500 lux. Tak hanya itu saja, di atap stadion ada 1.293 panel surya yang terpasang agar penonton terlindung dari sinar UV. Lalu ditambah lagi dengan penyediaan kursi dan jalur khusus bagi penyandang disabilitas. Menilik Perancangan Lampu Stadion GBK Lampu Stadion GBK telah memenuhi standar pencahayaan stadion menurut FIFA. Jika dilihat dari standar FIFA, pencahayaan stadion itu sebesar 2000 lux. Stadion GBK sendiri telah melewati standar FIFA dan menyamakan kapasitas pencahayaannya seperti Stadion San Siro. Pencahayaan stadion ini didukung oleh Panasonic yang menyuplai lampu sorot LED sebanyak 610 unit. Lampu-lampu tersebut telah menggunakan teknologi pencahayaan terbaru dan memiliki umur pemakaian yang panjang. Dengan penggunaan LED lighting system, maka dipastikan konsumsi listriknya lebih hemat hingga 50% dari lampu pijar atau bohlam. Selain itu, lampu LED yang digunakan di stadion ini kualitas pencahayaannya tiga kali lebih baik. Pemasangan lampu LED telah memenuhi standar tertinggi FIFA dan federasi atletik internasional (IAAF). Titik lampu ada sebanyak 610 set di seluruh lapangan, terkoneksi dengan tata suara sehingga pergerakan lampu bisa seirama dengan musik yang dimainkan saat itu. Sebelumnya, pencahayaan stadion menggunakan teknologi metal halide, di mana membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk pemanasan terlebih dulu sebelum dihidupkan. Namun, dengan penggunaan LED dari Panasonic, kini bisa difungsikan sebagai interactive dynamic lighting. Untuk struktur atap stadion, ada panel surya dengan kapasitas 420 KWP yang akan menghasilkan rata-rata 1.479 KWH/hari. Walaupun sumber utama energi Stadion GBK berasal dari tenaga surya, tapi tetap terkoneksi dengan sumber listrik dari genset dan PLN. Di bagian luar stadion, nampak lampu warna-warni yang menghiasi seluruh bangunan. Lampu-lampu tersebut akan berganti warna dan menambah keindahan arsitektur Stadion GBK. Lampu fasad yang menyinari seluruh dinding hingga atap stadion sangat memesona di malam hari. Kendati bisa berganti warna, tapi tidak menyilaukan. Penerangan yang memadai ini membuat masyarakat betah untuk berolahraga di sekitar stadion. Masyarakat pun merasa aman dan nyaman selama melakukan aktivitas di luar stadion. Pencahayaan lampu Stadion GBK menjadi contoh bagaimana menghadirkan penerangan terbaik dan bisa hemat energi. Penonton akan mendapatkan pengalaman menonton yang memuaskan dan para atlet pun bisa bertanding tanpa merasa terganggu dengan lampunya.  Jenis lampu sorot LED yang digunakan di stadion ini bisa dibeli di distributor lampu LED tepercaya seperti PT Dian Pelita Indonesia. Sebagai distributor resmi Panasonic, DPI menyediakan berbagai produk berkualitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Hubungi kami untuk berdiskusi lebih lanjut. Baca Juga: Seperti Apa Lampu Stadion Standar FIFA? Cari Tahu di Sini

Menilik Perancangan Lampu Stadion GBK yang Disebut Terbaik di Dunia Read More »

perusahaan lampu Dian Pelita – Dermaga Labuan Bajo

7 Proyek Prestise yang Melibatkan Perusahaan Lampu Dian Pelita

Kehadiran perusahaan lampu di Indonesia sangat membantu dalam mewujudkan penerangan terbaik pada berbagai keperluan. Mulai dari penerangan jalan, pedestrian, ruang publik, konstruksi bangunan hingga landmark-landmark terkenal di berbagai kota. Salah satu perusahaan terpercaya di bidang ini adalah PT Dian Pelita Indonesia (DPI). Dian Pelita merupakan perusahaan milik swasta yang berdiri sejak Oktober 2020 di Jakarta. Dalam perkembangannya, perusahaan lampu ini telah berkontribusi dalam proses distribusi barang-barang umum terutama produk yang kerap digunakan di bidang infrastruktur khususnya industri penerangan. Dalam tiga tahun belakangan ini, Dian Pelita bersama anak perusahaannya yakni PT Kampa Restu Indonesia dan PT Citra Melia Nusantara telah berkembang pesat mengakomodasi berbagai produk penerangan, jasa konsultasi, jasa konstruksi elektrikal dan mekanikal serta peralatan kantor. Tak hanya itu saja, Dian Pelita merupakan distributor resmi lampu LED Panasonic untuk segmen pemerintahan (LKPP) maupun segmen untuk proyek swasta. Perusahaan lampu ini telah menyuplai lampu LED Panasonic di seluruh penjuru tanah air. Selama tiga tahun ini sudah banyak proyek penerangan di berbagai daerah yang telah ditangani oleh Dian Pelita. Bahkan beberapa di antaranya termasuk proyek prestise karena menangani landmark terkenal di daerah tersebut. Apa saja proyeknya? Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya. 7 Proyek Prestise Perusahaan Lampu Dian Pelita Dermaga merupakan bagian penting dalam pelabuhan. Fungsi utama pelabuhan sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal. Selain itu dijadikan tempat bongkar muat barang, naik dan turun penumpang. Oleh karena itu, pencahayaan di malam hari tentunya sangat penting. Karena ada beberapa kapal laut yang jadwal berangkatnya malam dan kapal barang yang bongkar muatan hingga larut malam. Yang menarik dari dermaga Labuan Bajo, ada sekitar 21 lapak suvenir dari UMKM setempat yang berjejer di sisi dermaga sepanjang 200 meter. Bahkan di sisi lainnya, ada spot instagramable lho.  Lampu LED RGB dipasang di berbagai titik agar bisa memberikan pencahayaan yang merata di seluruh dermaga. Tentunya ini akan membantu penumpang agar bisa merasa aman saat naik-turun kapan, begitu pun dengan buruh kapal bisa membongkar barang lebih maksimal di malam hari. Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara memiliki ikon kota yang megah yaitu jembatan Hamzah Al-Fansuri yang terletak di Kecamatan Barus. Jembatan ini diresmikan pada tahun 2019 oleh Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani. Kehadiran jembatan yang memiliki panjang 100 meter, lebar 10 meter ini langsung mencuri perhatian warga lokal dan wisatawan. Jembatan ini dilengkapi fasilitas lampu hias yang sangat terang. Ini tentunya sangat membantu masyarakat yang ingin swafoto di malam hari di sekitar jembatan. Jembatan dengan bentuk melengkung ini tampil dengan warna merah, biru, hijau di seluruh rangka pada malam hari. Memasuki wilayah Kabupaten Barito Selatan, ada sebuah penanda bagi pengendara bahwa mereka sudah tiba di Kota Buntok. Adalah bundaran Sanggu yang menjadi ikon Kota Buntok. Di bundaran tersebut ada dua patung perempuan dan laki-laki yang tengah memegang sebuah piring yang berisi lambang kota. Beberapa titik bundaran ada tiang lampu jalan yang memberikan penerangan bagi pengendara di malam hari. Jembatan 12 di Pangkal Pinang memiliki nilai historis tersendiri. Tanggal 12 Februari 1946 terjadi pertempuran di Bukit Mat Andil, Km 12 Pangkal Pinang. Dalam pertempuran tersebut, 12 tentara Indonesia gugur. Itulah mengapa nama jembatan ini menyematkan angka dua belas. Jembatan yang membelah sungai Rangkui ini makin cantik dengan hadirnya pencahayaan lampu LED di berbagai titik.  Stadion Internasional Banten merupakan stadion multifungsi dengan kapasitas 30.000 orang yang terletak di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Stadion kebanggaan warga Banten ini diresmikan pada tanggal 9 Mei 2022. Dalam menunjang kinerja stadion ini, tata suaranya menggunakan Toa Sound System. Sedangkan pencahayaan di area stadion menggunakan DMX System dengan 172 lampu LED dengan total kekuatan 1500 lux.  Siapa yang tidak mengenal Taman Mini Indonesia Indah? Taman seluas 150 hektare ini merupakan taman hiburan terbesar di Indonesia yang mengusung konsep kebudayaan seluruh provinsi. Ada berbagai wahana yang menarik untuk dikunjungi seperti kereta gantung, teater Keong Emas, berbagai museum hingga teater Tanah Airku. Dengan area yang sangat luas, TMII dilengkapi dengan penerangan di berbagai titik. Mulai dari lampu di tiap wahana, lampu taman hingga lampu sorot. Hadirnya penerangan yang merata membuat taman ini sangat indah di malam hari. Ibu Kota Nusantara merupakan ibu kota masa depan Indonesia. Menurut rencana IKN akan diresmikan pada 17 Agustus 2024. Wacana untuk menggantikan Jakarta sebagai ibu kota sudah ada sejak tahun 1961. Ibu Kota Nusantara terletak di pantai timur pulau Kalimantan dan areanya seluas 2.560 km2 dengan menampilkan lanskap hutan, teluk dan bukit. Dengan mengutamakan efisiensi energi yang lebih tinggi kami menggunakan AC VRV/VRF. Dengan menggunakan teknologi inverter pada kompresornya, AC VRV/VRF dapat mengatur kecepatan kerjanya secara otomatis untuk menyesuaikan permintaan pendinginan atau pemanasan. Dengan penggunaan daya yang lebih efisien, AC VRV/VRF dapat menghemat biaya operasional dalam jangka panjang. Demikian ulasan proyek perusahaan lampu Dian Pelita. Selain proyek prestise di atas, ada juga proyek lampu jalan di Jakarta dan Semarang, penerangan taman, lampu gerbang Puspem Bali hingga penerangan kantor KODAM V Brawijaya Surabaya. Dian Pelita sebagai distributor lampu Panasonic selalu berkomitmen memberikan layanan profesional dan dukungan teknis terbaik untuk kepuasan customer.  Baca Juga: Jenis Produk yang Tersedia di Distributor Lampu Panasonic Jakarta Dian Pelita Indonesia

7 Proyek Prestise yang Melibatkan Perusahaan Lampu Dian Pelita Read More »

lampu stadion standar fifa

Seperti Apa Lampu Stadion Standar FIFA? Cari Tahu di Sini

Dalam membangun sebuah lapangan sepak bola, ada beberapa standar yang harus diperhatikan mulai dari ukuran, penggunaan rumput hingga pencahayaan. Dalam hal pencahayaan, lampu stadion standar FIFA menjadi rujukan utama para developer untuk memenuhi syarat seperti bebas silau hingga kapasitasnya. Standar pencahayaan stadion FIFA merupakan pedoman untuk penerangan di stadion sepak bola yang telah disetujui oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB). Adapun aturan ini disebut dengan Stadium Lighting Standard (SLS). Hadirnya SLS ini memberikan standar akan keseragaman untuk kualitas dan jenis pencahayaan stadion sepak bola. Standar ini pertama kali dikembangkan oleh International Association of Lighting Designers (IALD) yang dipublikasi pertama kali pada tahun 1987. Tujuan utama dari lampu stadion standar FIFA ada empat, yakni: Agar lebih memahami terkait standar FIFA terkait pencahayaan stadion, berikut ini akan diulas beberapa kriteria dari standar tersebut. Kriteria Lampu Stadion Standar FIFA Dalam membangun dan merenovasi stadion sepak bola, harus mempertimbangkan keamanan serta kenyamanan dari penonton maupun pemain di lapangan. Ini akan berpengaruh terhadap permainan para atlet di lapangan dan penonton pun bisa melihat dengan jelas jalannya seluruh pertandingan. Untuk itu FIFA telah merumuskan beberapa standar seperti keseimbangan, intensitas, warna serta pengendalian silau. Menurut standar FIFA, iluminasi secara keseluruhan minimum 300 lumen dengan grade 3 untuk latihan yang menggunakan 4 tiang lampu. Iluminasi ini mengacu pada tingkat pencahayaan yang diperlukan agar area latihan memiliki penerangan yang cukup. Jadi, setiap meter persegi area latihan harus menerima minimal 300 lumen cahaya. Sedangkan grade 3 untuk latihan 4 lampu, berarti menunjukkan tingkat iluminasi tertentu.  Untuk standar FIFA terkait keseluruhan pencahayaan stadion sebesar 2000 lux. Beberapa stadion sepak bola di Indonesia bahkan telah melebihi standar tersebut seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) sebesar 3500 lux dan Stadion GBT Surabaya sebesar 2850 lux. Standar FIFA juga mengatur penempatan lampu stadion agar pencahayaannya merata. Selain itu, peraturan ini sangat penting agar pemain, penonton dan kameramen TV tidak mengalami silau. Posisi lampu harus diatur dengan hati-hati, menggunakan peredam cahaya serta menerapkan teknologi dalam mengendalikan cahaya. Jika ini diterapkan maka silau bisa dikurangi. Selain penempatan, jarak juga harus diperhatikan. Jarak lampu minimum adalah 16 meter dari lapangan. Sedangkan untuk ketinggian minimum adalah 25 meter dari lapangan. Tujuan diterapkan standar ini agar lampu stadion bisa menciptakan pencahayaan optimal selama pertandingan berlangsung. Adapun standar dari penempatan lampu yang berada di sudut lapangan adalah 12 meter minimum dan dengan ketinggian 40-45 meter. Ini bertujuan agar pencahayaan merata di seluruh lapangan. Temperatur cahaya lampu stadion standar FIFA adalah 5000k-6000k untuk standar A, B, C. Rentang ini akan memberikan cahaya putih yang akurat dan terang tentunya sehingga bisa menciptakan lingkungan visual yang lebih jelas dan realistis bagi pemain maupun penonton. Sedangkan untuk standar D yakni minimum 4000k-6200k. Walaupun rentang temperatur ini sedikit lebih rendah, tapi bisa memberikan pencahayaan cukup baik untuk pertandingan informal seperti pertandingan persahabatan misalnya. Untuk sistem lampu stadion menggunakan sistem DALI hingga DMX.  Sistem DALI (digital addressable lighting interface) merupakan protokol komunikasi yang memungkinkan pengendalian secara individual dan presisi lampu dilakukan dengan digital. Menggunakan sistem ini, penerangan di stadion bisa diatur dengan fleksibilitas tinggi. Hal ini termasuk pengaturan zona pencahayaan, intensitas cahaya hingga penggunaaan skenario penerangan yang berbeda disesuaikan kebutuhan pertandingan. Sistem DMX (digital multiplex) digunakan sebagai standar yang minimum dalam sistem pencahayaan stadion. Ini merupakan protokol komunikasi yang digunakan di industri hiburan agar bisa mengendalikan beberapa perangkat pencahayaan seperti efek khusus, lampu dan lainnya. Lampu stadion standar FIFA menggunakan LED mulai dari tempat latihan hingga stadion utama. Keunggulan LED dengan masa pakai lama, daya tahan tinggi, hemat energi dan ramah lingkungan menjadi faktor penting mengapa jenis ini yang digunakan. Keseluruhan kriteria lampu stadion standar FIFA di atas diperuntukkan agar pencahayaan lebih optimal, pemain bisa bertanding dengan nyaman dan pihak penonton memiliki pengalaman menonton dengan visual terbaik.  Baca Juga: Efisiensi Energi Lampu Jalan LED: Penghematan Besar untuk Kota

Seperti Apa Lampu Stadion Standar FIFA? Cari Tahu di Sini Read More »

lampu stadion gelora bung tomo oleh dian pelita indonesia

Pengaruh Pencahayaan Lampu Stadion terhadap Pengalaman Penonton

Menonton pertandingan olahraga, konser musik, dan festival di stadion memiliki pengalaman yang berbeda dibandingkan venue lainnya. Salah satu faktor penentu kemegahan sebuah acara yang diadakan di tempat ini adalah lampu stadion. Umumnya stadion yang sering digunakan untuk berbagai keperluan adalah lapangan sepak bola. Untuk membangun sebuah lapangan sepak bola, selain konsep arsitektur bangunan dan fungsi-fungsi ruangnya, hal yang penting dan tidak boleh dilewatkan adalah desain pencahayaan. Pencahayaan dalam hal ini lampu stadion memiliki peranan penting untuk keamanan serta kenyamanan baik dari sisi atlet, penampil di konser, pelaku festival, hingga penonton.  Jalannya sebuah pertandingan sepak bola atau festival di sore dan malam hari bisa berjalan apabila ada pencahayaan yang memadai. Begitu juga dengan siaran langsung dari TV nasional dan wartawan foto tentunya membutuhkan pencahayaan yang mumpuni agar menghasilkan siaran serta foto yang jernih. Mengenal Standar Pencahayaan Lampu Stadion Dalam pembangunannya, pencahayaan lampu stadion pun harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh FIFA yang biasa disebut stadium lighting standard (SLS). Standar dunia ini memberikan keseragaman dalam jenis hingga kualitas dari pencahayaan stadion. Standar ini dikembangkan pertama kali oleh International Association of Lighting Designer (IALD) di tahun 1987. SLS digunakan di semua jenis stadion olahraga, seperti sepak bola, bola basket, bisbol, hoki dan lain-lain. Ada empat tujuan utama dari penerapan SLS, yaitu: Beberapa stadion yang ada di Indonesia sudah memenuhi standar SLS tersebut adalag Gelora Bung Karno, Stadion Manahan, Jakarta International Stadium, Stadion Maguwoharjo, dan lain-lain.  Dengan standar yang sudah ditetapkan di atas, seperti apa pengaruh pencahayaan lampu stadion terhadap pengalaman penonton? Baca juga: 6 Efek Positif Lampu Jalanan terhadap Keamanan Perkotaan Pengaruh Pencahayaan Lampu Stadion Penerangan lampu stadion yang memenuhi standar sangat penting untuk kenyamanan serta keamanan dari pemain dan juga penonton. Pencahayaan yang tepat bisa menciptakan kondisi optimal bagi pemain di lapangan selama pertandingan berlangsung, dan memastikan penonton memiliki pengalaman yang menyenangkan selama berada di stadion. Beberapa faktor yang turut memengaruhi kenyamanan penonton terkait pencahayaan ini antara lain. Pencahayaan yang tepat juga berpengaruh terhadap keamanan pemain dan penonton. Hal ini dimulai dengan adanya jarak minimum dari lampu stadion dan juga ketinggian minimum dari lapangan.  Standar untuk jarak lampu minimum di angka 16 meter, sedangkan ketinggian minimum yaitu 25 meter dari lapangan. Adanya standar ini akan menciptakan pencahayaan optimal selama pertandingan berlangsung. Tak hanya itu saja, standar dari ketinggian dan jarak bisa menjaga visibilitas yang baik, mengurangi silau dan memastikan keamanan penonton juga pemain. Coba bayangkan apabila stadion memiliki kualitas lampu stadion yang rendah, ini tentunya akan meningkatkan risiko hal-hal yang tidak diinginkan mulai dari kecelakaan hingga kejahatan. Struktur stadion dengan tangga berundak, akan meningkatkan potensi penonton terjatuh di area tribun apabila pencahayaannya kurang optimal. Dari sisi petugas keamanan, dengan pencahayaan yang maksimal maka mereka bisa memantau seluruh area stadion dengan jelas, baik secara langsung ataupun melalui monitor kamera pengawas. Dengan demikian, apabila terjadi sesuatu hal selama pertandingan, kondisi di stadion mudah dikendalikan. Menilik stadion-stadion sepak bola di benua Eropa, umumnya terintegrasi dengan berbagai fasilitas seperti kafe, museum, dan pusat merchandise. Pengelola klub biasanya akan memasang lampu untuk keamanan dan meminimalkan terjadinya tindak kejahatan. Fasilitas stadion di Indonesia sendiri masih belum lengkap seperti di luar negeri. Namun, untuk fasilitas publik seperti toilet, lift, kursi online, sound system terbaik, pencahayaan lebih terang sudah dimiliki di berbagai stadion besar di berbagai kota. Hadirnya lampu stadion tentunya membuat penonton akan merasa aman dan bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada. Pencahayaan dari lampu stadion yang optimal akan memberikan pengalaman menonton terbaik bagi para penonton.  Faktor pencahayaan ini harus diperhatikan secara serius karena mesti memenuhi standar apakah stadion tersebut layak untuk digunakan atau tidak. Menemukan distributor resmi lampu led panasonic yang bisa memberikan dua-duanya sekaligus—kualitas dan kuantitas—tentunya tidak mudah. Namun, Dian Pelita hadir menjadi solusi tepercaya.  Dian Pelita Indonesia telah dikenal akan pelayanan pelanggan yang luar biasa, ketersediaan produk yang luas, dan harga yang kompetitif. Percayakan kebutuhan lampu Anda pada Dian Pelita, dan rasakan sendiri kenyamanan serta kepastian dalam berbisnis dengan distributor resmi lampu led panasonic terbaik yang mengedepankan kualitas dan kuantitas.

Pengaruh Pencahayaan Lampu Stadion terhadap Pengalaman Penonton Read More »

× Whatsapp