Lampu Masjid

lampu masjid nabawi

Menilik Indahnya Lampu Masjid Nabawi

Masjid Nabawi adalah masjid yang selalu didatangi oleh jamaah umrah atau haji dari seluruh dunia. Keindahan arsitektur dan lampu Masjid Nabawi terkenal di seluruh dunia. Bahkan, ada replika lampu dari masjid tersebut yang dibuat dari bahan tembaga dan kuningan. Mengunjungi masjid yang terletak di Kota Madinah ini biasanya untuk beribadah sekaligus ziarah ke makam Nabi Muhammad saw. Masjid terbesar di dunia ini telah mengalami berbagai pengembangan sepanjang sejarah berdirinya. Mulai dari zaman khalifah, Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, Utsmaniya dan era Raja Saudi. Sejarah Singkat Masjid Nabawi Masjid Nabawi dibangun oleh Nabi Muhammad saw. setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Pembangunan awal dari masjid ini berlangsung cepat, kurang lebih dua bulan. Di tahun pertama hijriah atau 622 M, masjid ini pun selesai di bangun. Ukuran awal Masjid Nabawi adalah 50×50 meter. Di masa tersebut, masjid ini termasuk besar. Di masjid ini, Nabi Muhammad saw. mengadakan salat berjamaah yang dipimpin olehnya. Nabi pun sering bertemu dengan para sahabat dan utusan dari luar, mengelar majelis ilmu di masjid tersebut. Setelah Nabi Muhammad saw. wafat, masjid ini mengalami pembangunan dan renovasi dari masa ke masa. Hingga saat ini, luas Masjid Nabawi mencapai lebih dari 100.000 meter persegi. Tak hanya itu saja, fasilitas di masjid ini sangat memadai dan canggih. Jika ditotalkan dengan bawah halaman masjid mencapai 199.000 meter persegi. Ada 19 fasilitas yang terhubung ke toilet dan parkir, serta tersedia lima fasilitas khusus untuk perempuan. Di masjid ini dilengkapi 112 tangga listrik, 12 lift di fasilitas selatan dan timur. Dan ada 2.782 toilet dan 7.500 keran wudu. Terdapat 24 pintu keluar untuk parkir mobil. Bagian ini dibagi dengan delapan untuk pelanggan dan 16 pembayaran tunai.  Indahnya Desain Arsitektur dan Lampu Masjid Nabawi Sekarang ini Masjid Nabawi terdiri dari 24 kubah dengan berat masing-masing 80 ton. Di sisi dalam kubah dihiasi dengan ornamen kayu dan bisa digeser untuk membuka.  Untuk desain arsitektur dari Masjid Nabawi ada pada bangunannya. Bangunan masjid terdiri dari dua buah bangunan bertingkat dengan bentuk persegi panjang tidak beraturan. Sangat luas! Pelataran masjid pun dihiasi dengan kubah dan payung yang bisa membuka dan menutup secara otomatis. Inilah yang menjadi daya tarik utama dari Masjid Nabawi. Jumlah payung raksasa tersebut sebanyak 250 buah yang tersebar di seluruh pelataran masjid. Masing-masing memiliki tinggi 20 meter dan lebar 25 meter. Fungsi utama dari payung ini adalah untuk menstabilkan suhu ruangan di dalam Masjid Nabawi. Selain itu bisa melindungi jamaah dari terik matahari dan hujan. Payung raksasa ini akan otomatis dibuka setiap subuh dan ditutup menjelang azan magrib. Durasi payung ini membuka sempurna kurang lebih tiga menit. Namun, yang menjadi perhatian juga adalah lampu Masjid Nabawi yang sangat indah. Pencahayaan dari masjid ini sangat terang di malam hari. Penerangan tersebut menciptakan suasana yang teduh, sakral, dan khusyuk bagi jamaah yang tengah melaksanakan ibadah. Menariknya lagi, desain lampu masjid ini banyak yang menduplikasinya dan dipasang di berbagai masjid Indonesia. Hal utama yang membuat lampu ini menjadi ‘panduan’ untuk interior masjid adalah agar suasana di masjid tersebut seperti Masjid Nabawi.  Lantas apa saja bagian dari lampu Masjid Nabawi yang menarik untuk disimak? Berikut ulasannya. Ciri khas dari lampu Masjid Nabawi adalah lampu gantung yang berbentuk lingkaran terbuat dari logam terbaik yakni tembaga dan kuningan. Lampu ini dipasang tepat di bawah kubah. Ada banyak bohlam lampu yang mengelilinginya dengan warna kekuningan dan tidak menyilaukan mata. Lalu, di samping keliling lingkaran lampu, ada hiasan juga tulisan ayat Al-Qur’an. Selain desainnya yang indah, model lampu gantung akan terlihat mewah dan megah apalagi untuk ukuran masjid sebesar Masjid Nabawi, penggunaan jenis lampu ini lebih mengagumkan. Ini juga membuat jamaah betah untuk lebih lama di dalam masjid. Lampu gantung inilah yang kemudian banyak ditiru oleh pengrajin Indonesia untuk dibuat replikanya. Bagi jamaah yang pernah umrah atau haji, salat di masjid dengan lampu mirip dengan Masjid Nabawi, seperti mengobati kerinduan akan tempat tersebut. Begitu pun dengan jamaah yang belum pernah ke sana. Adanya lampu ini, seperti melangitkan doa agar semoga kelak bisa mengunjungi langsung Masjid Nabawi. Kurang lebih ada 232 pilar yang tersebar di seluruh penjuru Masjid Nabawi. Dan tiap pilar ada lampu yang meneranginya. Warna lampunya kekuningan, sehingga membuat seluruh area merata untuk pencahayaannya. Dari berbagai sumber, material dari lampu pilar ini dari kuningan. Kemudian dibentuk dan dipahat dengan motif tertentu. Finishingnya gold glossy dan dikombinasikan dengan kap lampu bahan kaca jenis kaca es. Jenis kaca es atau frosted glass memiliki tekstur di salah satu sisi dan terlihat buram seperti es. Namun, tekstur dari jenis kaca ini justru menjadikan cahaya yang dipancarkan terlihat lebih artistik. Satu lagi jenis lampu yang ada di Masjid Nabawi yaitu lampu dinding. Lampu ini terletak di bagian sudut kiri maupun kanan atas pilar. Bentuknya bulat, dihiasi motif etnik dan cahaya yang dihasilkan berwarna kekuningan. Jamaah yang datang ke Masjid Nabawi tidak pernah surut. Sepanjang hari selalu ramai dari jamaah yang berasal dari berbagai negara di dunia. Kehadiran lampu Masjid Nabawi sangat membantu jamaah dalam beribadah, meningkatkan nilai estetika arsitektur dan meninggalkan kesan mendalam yang tak akan dilupakan. Sebagai distributor lampu Panasonic tepercaya, Dian Pelita menyediakan berbagai produk lampu yang cocok untuk tata pencahayaan masjid. Ingin menjadikan masjid lokal seindah Masjid Nabawi? Bisa banget. Hubungi kami untuk berdiskusi lebih lanjut. Baca Juga: Pengaruh Pencahayaan Lampu Stadion terhadap Pengalaman Penonton

Menilik Indahnya Lampu Masjid Nabawi Read More »

Peran Lampu Masjid dalam Menaikkan Kesan Arsitekturnya

Peran Lampu Masjid dalam Menaikkan Kesan Arsitekturnya

Keindahan arsitektur masjid tidak hanya terletak pada model bangunan, interior, ornamen, tetapi juga pada lampunya. Pemilihan lampu masjid yang tepat bisa menambah nilai estetika dan meninggalkan kesan mendalam serta sakral. Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam. Tak sekadar aksesori pelengkap, peran lampu masjid sangat vital sebagai alat penerangan. Karena masjid tidak hanya digunakan untuk melaksanakan salat di siang hari, tetapi juga pada malam dan subuh. Bahkan di bulan Ramadan, ada banyak umat muslim yang melakukan itikaf dari selesai salat tarawih hingga dini hari. Salah satu jenis lampu yang populer digunakan di masjid adalah LED RGBAW (red green blue amber white). Lampu LED ini dikenal sebagai pencahayaan arsitektural dinamis, contoh masjid yang menggunakan penerangan ini adalah Masjid Istiqlal Jakarta.  Hadirnya teknologi tersebut bisa mewakili sinar matahari alami dengan cara mengubah suhu dari warna-warna yang berbeda. Dengan demikian, di ruang utama Masjid Istiqlal akan tercipta sebuah ilusi beribadah di bawah langit terbuka yang mengikuti waktu salat, tetapi untuk suhunya tetap terkontrol demi kenyamanan beribadah para jemaah. Bisa dikatakan, peran lampu masjid selain untuk penerangan juga akan menaikkan kesan dari arsitektur bangunannya. Lantas, seperti apa peran penting dari lampu ini? Berikut ulasannya. Peran Lampu Masjid dalam Menaikkan Kesan Arsitekturnya Peran penting dari lampu masjid adalah meningkatkan nilai estetika. Ada banyak rancangan desain yang menarik serta artistik untuk membingkai lampu masjid ini. Mulai dari bentuk, ukuran, hingga warna yang dipasang menghiasi langit-langit masjid, di dinding atau diletakkan di bawah sebagai lampu sorot.  Beberapa desain dari lampu masjid menggabungkan beberapa elemen seni mulai dari kaligrafi Arab, Islam tradisional, dan motif seperti geometris. Dengan menempatkan lampu di berbagai sudut masjid, maka desain-desain ini akan terlihat sangat estetik.  Harus diakui, lampu masjid ini akan sangat membantu menciptakan atmosfer tenang, damai, dan sakral dalam masjid. Bahkan dengan menggunakan warna-warna tertentu, efek dramatis akan lebih kuat. Cahaya lembut dan indah dari lampu-lampu akan membuat jamaah merasa lebih nyaman, rileks, dan bisa lebih fokus dalam beribadah.  Ada banyak kegiatan yang dilakukan di masjid selain shalat lima waktu, seperti kegiatan tadarus, itikaf atau melakukan diskusi kecil antar jamaah. Dengan penerangan yang optimal dan teduh, akan turut membantu meningkatkan konsentrasi dari jamaah saat membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berdiskusi. Bahkan dengan kehadiran lampu-lampu di berbagai sudut ruangan dan lampu gantung yang biasa diletakkan di atas mihrab (mimbar), akan sangat membantu jamaah fokus ketika Imam melaksanakan khutbah Jumat atau ceramah singkat selama bulan Ramadhan. Masjid selalu memberikan daya magis tersendiri ketika berada di dalamnya. Dengan bantuan cahaya lembut yang muncul dari lampu hias di dinding maupun lampu gantung, akan menciptakan kesan ruang yang mendalam.  Apalagi ditambah sayup-sayup suara jamaah yang tengah mengaji dan suara azan yang berkumandang, akan menambah kesan spiritual yang lebih mendalam. Seperti ada yang mengisi ruang-ruang di dalam hati dan sangat teduh. Seiring dengan perkembangan arsitektur masjid dari masa ke masa yang signifikan, ternyata mempengaruhi terhadap jenis lampu yang digunakan di masjid. Jenis lampu ini pun semakin beragam, mulai dari bahannya seperti kuningan, tembaga hingga modelnya seperti lampu gantung, lampu dinding hingga lampu stand. Pemilihan jenis lampu masjid tentunya disesuaikan dengan kebutuhan, budget dan juga ukurannya. Misalnya, masjid dengan ukuran yang besar tentunya membutuhkan lampu lebih banyak untuk penerangan di tiap sudut dibandingkan dengan masjid berukuran kecil. Berikut ini beberapa jenis lampu masjid yang populer digunakan sebagai hiasan untuk menambah nilai estetika arsitekturnya. Jenis-Jenis Lampu Masjid Jenis lampu masjid yang sering digunakan adalah lampu dinding. Penggunaan lampu ini untuk memberikan cahaya tambahan di dalam masjid. Penempatan lampu ini bisa di sepanjang dinding masjid agar cahayanya bisa merata. Atau bisa juga digunakan di area wudhu sebagai lampu tambahan agar lebih terang. Umumnya di setiap masjid memiliki lampu gantung di ruang utamanya atau di atas mihrab. Lampu gantung masjid ini letaknya di langit-langit, memiliki desain yang estetik dan menyolok. Penempatan lampu ini akan menciptakan efek cahaya dramatis. Lampu sorot umumnya diletakkan di area luar masjid seperti di taman atau halaman, di atas papan pengumuman, atas mimbar, podium. Efek dari lampu ini akan menciptakan cahaya yang indah di area luar masjid dan bisa memberikan nuansa syahdu di malam hari. Lampu masjid memiliki peran penting dalam menciptakan atmosfer teang, damai dan khusyuk bagi jemaah dalam melaksanakan salat. Dengan pemilihan jenis lampu yang tepat, tentunya akan meningkatkan nilai estetika dari arsitektur masjid. Menemukan distributor resmi lampu led panasonic yang bisa memberikan dua-duanya sekaligus—kualitas dan kuantitas—tentunya tidak mudah. Namun, Dian Pelita hadir menjadi solusi tepercaya.  Dian Pelita Indonesia telah dikenal akan pelayanan pelanggan yang luar biasa, ketersediaan produk yang luas, dan harga yang kompetitif. Percayakan kebutuhan lampu Anda pada Dian Pelita, dan rasakan sendiri kenyamanan serta kepastian dalam berbisnis dengan distributor resmi lampu led panasonic terbaik yang mengedepankan kualitas dan kuantitas.

Peran Lampu Masjid dalam Menaikkan Kesan Arsitekturnya Read More »

× Whatsapp